Rabu, 26 Juni 2013

TRASHI Blusukan di Hutan Mangrove Wonorejo

Kegiatan TRASHI kini semakin meluas. Selain beraktifitas di wilayah Jabodetabek, tepatnya pada tanggal 8 Juni yang lalu, TRASHI berkesempatan bermain ke hutan mangrove Provinsi Jawa Timur, tepatnya di Hutan Mangrove Wonorejo. Kegiatan kali ini dilakukan bersama dengan PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) melalui kegiatan SHARP Apresiasi Indonesia, Bakti Kami Untuk Negeri. Melalui kegiatan ini TRASHI berbagi pengalaman dan cerita tentang ekosistem mangrove serta hubungannya dengan burung dan pembangunan. 


Sehari sebelum kegiatan, kami meninjau lokasi kegiatan dan bertemu dengan Kelompok Tani Tambak Trunojoyo yang sudah menjadi partner SEID di kegiatan sebelumnya. Kelompok petani tambak ini memiliki peran yang penting dalam upaya pelestarian hutan mangrove Wonorejo, karena merekalah para penjaga sekaligus pengasuh dari bibit mangrove yang ditanam di kawasan pantai timur Surabaya ini.


Hutan Mangrove Wonorejo selain menjadi benteng alami pantai timur Surabaya dari abrasi air laut juga digunakan sebagai laboratorium alam bagi Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Airlangga (HIMIBIO UNAIR). Kegiatan yang bisa dilakukan di hutan mangrove ini adalah praktek pengamatan burung.


Cak Ratno, Ketua Kelompok Tani Tambak Trunojoyo mengatakan bahwa sebelumnya, mereka pernah didampingi oleh Ahmad Suwandi, salah satu anggota dewan pengawas TRASHI. Pada saat itu Suwandi mendorong kelompok petani tersebut untuk menjaga dan melestarikan hutan mangrove Wonorejo. Hal ini digagas karena ancaman yang dihadapi area hutan mangrove ini selain oleh pembangunan adalah sampah. Kondisi ini mirip seperti apa yang telah terjadi di hutan mangrove Jakarta.



Aksi Yukihiro Nono, SEID Senior GM saat menanam mangrove

Penanaman mangrove yang dilaksanakan oleh SEID dan TRASHI ini melibatkan 100 mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional serta 35  orang mahasiswa dari HIMIBIO UNAIR. Peserta kegiatan ini kemudian dibagi ke dalam 6 kelompok yang kemudian melakukan penanaman mangrove dan pengamatan burung.

Yukihiro Nono, SEID Senior General Manager, memberikan tanggapan positif dengan dilakukannya penanaman mangrove di Pantai Timur Surabaya. "Pelestarian hutan mangrove penting dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Pelestarian tersebut juga harus didukung oleh anak muda sebagai generasi penerus bangsa." Dalam kesempatan ini Yukihoro memberikan apresiasi kepada kelompok anak muda yang sudah berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan. Kelompok tersebut diwakili oleh TRASHI, UPN dan HIMIBIO.

Pada sesi berbagi pengalaman, TRASHI membandingkan kondisi lahan basah di Jakarta dengan Surabaya. Luasa area Hutan Mangrove Wonorejo mencapai 200 hektar, namun kawasan ini belum memiliki status sebagai kawasan konservasi. Pasalnya, janji dan wacana yang dilontarkan pemerintah untuk menjadikan hutan mangrove ini sebagai kawasan konservasi tidak kunjung terjadi. Apabila dilihat dari luasannya, area ini sangat memungkinkan untuk dimasukkan menjadi kawasan konservasi. Bandingkan dengan luasa hutan mangrove di pesisir utara Jakarta. Luasannya tidak mencapai 200 hektar, itupun porsinya dibagi untuk tiga kawasan, yaitu Suaka Margastawa Muara Angke (25,02 hektar), Hutan Lindung Angke Kapuk (44,76 hektar) serta Taman Wisata Alam Angke Kapuk (99,82 hektar).

Selain melihat dari luasan ekosistem hutan mangrove, jika dilihat dari jumlah temuan burung air di lokasi pengamatan, maka di peta tambak Hutan Mangrove Wonorejo akan ditemukan sekitar 300 jenis burung. Bandingkan dengan di Jakarta. Pada luasan 25,02 hektar di Suaka Margasatwa Muara Angke, kita dapat menemukan 90 jenis burung air. Jumlah perbedaannya sangat jauh bukan? 

Gaya anak muda yang terlibat dalam aksi tanam mangrove di Hutan Mangrove Wonorejo

Memasuki sesi tanya jawab, terlihat antusias anak muda Surabaya sangat tinggi. Terbukti saat turunnya hujan di tengah sesi diskusi dan kemudian berlanjut ke aktifitas penanaman dan pengamatan burung tidak menyurutkan antusias mereka. Semangat muda ini yang harus terus digulirkan untuk mendukung kegiatan pelestarian lingkungan yang kita lakukan saat ini. Kunjungan TRASHI ke Surabaya membuktikan bahwa banyak anak muda Indonesia masih memiliki tingkat kepedulian yang tinggi pada upaya pelestarian lingkungan.

Kegiatan berbagi semangat dengan komunitas lingkungan di daerah tidak hanya dilakukan di Surabaya saja. Program Apresiasi Indonesia, Bakti Kami Untuk Negeri ini masih akan menyambangi 5 kota lainnya, yaitu Bali, Pontianak, Balikpapan dan Bandung. Mari bergabung bersama TRASHI di aksi kami selanjutnya. (Sarie Wahyuni - TRASHI)

Senin, 24 Juni 2013

1,46 Ton Sampah Kado HUT Jakarta ke 486

Peserta Trash Buster dari Panti Asuhan Vincentius (Foto: @hendraaquan)

Minggu (23/6). Peringatan ulang tahun Jakarta ke 486 tahun ini dilakukan dengan cara yang unik. Berlokasi di Suaka Margasatwa Muara (SMMA), 120 peserta dari wilayah Jabodetabek berkumpul di kawasan konservasi seluas 25,02 hektar ini. Para peserta yang berasal dari berbagai macam latar belakang profesi dan hobi ini ikut serta dalam aksi mulung sampah hutan mangrove atau biasa dikenal sebagai Trash Buster.

Trash Buster yang dilaksanakan dari pukul 08.30 - 10.00 ini berhasil mengangkat 1,46 ton sampah dari SMMA. Tidak hanya orang dewasa saja, Trash Buster kali ini melibatkan 15 orang anak-anak dari Panti Asuhan Vincentius. Antusias peserta sangat luar biasa, tanpa ragu mereka semua menceburkan diri ke dalam rawa mangrove untuk mengambil sampah plastik yang membelit akar-akar tanaman mangrove.

"Aksi yang kita lakukan hari ini bukanlah untuk menyelesaikan masalah sampah di SMMA. Tapi sebagai upaya kampanye publik untuk mengurangi konsumsi plastik" ujar Sabar Rephael salah satu panitia kegiatan dari komunitas Joint Society for Nature (JSN). 

Selama 90 menit kegiatan, peserta berhasil mengumpulkan 141 karung sampah untuk kemudian diangkut oleh kapal Dinas Kebersihan, lalu dibawa ke TPA Bantar Gebang. Sampah yang berhasil dikumpulkan seberat 1.459 kilogram sampah plastik dan 315 kilogram eceng gondok. "Dari 1.459 Kg sampah tersebut, kami berhasil mengangkat sebuah matras dengan berat 40 Kg" papar Diaz Sari, koordinator penimbangan sampah dari Yayasan International Animal Rescue (IAR). 

Sampah matras tersebut masuk ke dalam kawasan SMMA saat air pasang dari Kali Angke. Penemuan jenis sampah unik ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi para peserta setiap kali pelaksanaan Trash Buster. Beberapa jenis sampah unik yang pernah ditemukan pada pelaksanaan Trash Buster sebelumnya antara lain seperti ban mobil, TV bahkan kulkas.

Aksi kolaborasi ini dilakukan bersama oleh 6 lembaga komunitas, yaitu terdiri dari Joint Society for Nature (JSN), Transformasi Hijau (TRASHI), Klab Cekatan, Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB), HiLo dan Gerakan 100 Juta Pohon. Selain itu dukungan kegiatan juga diberikan oleh Balai Konservasi Sumberdaya Alam DKI Jakarta sebagai pengelola kawasan, serta Kelurahan Kapuk Muara sebagai penanggung jawab lokasi secara administratif. 

Trash Buster sebagai bentuk kampanye publik ini ke depannya diharapkan dapat melibatkan semakin banyak warga Jakarta dan sekitarnya. Selain itu instansi pemerintah terkait, seperti BKSDA DKI Jakarta serta Dinas Kelautan dan Perikanan Bidang Kehutanan DKI Jakarta bisa terlibat secara maksimal tidak hanya seremonial belaka. (Hendra Aquan - TRASHI)


Jumat, 21 Juni 2013

Trash Buster : Peringatan Ultah Jakarta ke 486

Hutan Mangrove Jakarta kembali memanggil kita. Dalam rangka peringatan ulang tahun kota Jakarta ke 486, beberapa komunitas dan lembaga secara kolaborasi menyelenggarakan kegiatan bersih sampah 4 bulanan di hutan mangrove, yaitu Trash Buster. Aksi mulung sampah hutan mangrove ini diselenggarakan besama beberapa komunitas, yaitu Join Society for Nature, Transformasi Hijau, Yayasan International Animal Rescue, Komite Penghapusan Bensin Bertimbel, Hi-Lo, Klab Cekatan dan Gerakan 100 Juta Pohon.


Kapan?

Minggu, 23 Juni 2013


Di mana?

Suaka Margasatwa Muara Angke, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara


Cara menuju lokasi?

1. Transjakarta
Gunakan koridor 12 Pinang Ranti - Pluit. Turun di shelter Penjaringan, lalu ganti dengan angkot merah B 01. Kemudian turun di Pizza Hut Pluit. Dari Pizza ada angkot merah U 11, kemudian turun di ruko mediterania. Klo akan berjalan kaki juga tidak jauh. Jarak tempuh sekitar 10 menit dari lokasi pemberhentian B 01.


2. Kendaraan Pribadi

Menggunakan mobil. Bisa melalui jalan tol ke arah bandara. Gunakan pintu keluar Pantai Indah Kapuk. Arahkan kendaraan Anda menuju Muara Karang. Lokasi berada di kiri jalan, seberang ruko Mediterania. Kendaraan bisa parkir di ruko.


3. Menggunakan sepeda motor atau sepeda

Ikuti jalur transjakarta koridor 12 hingga shelter penjaringan. Dari shelter tersebut, ikuti jalur satu arah menuju Pluit Muara Karang hingga Pizza Hut. Dari Pizza Hut, ikuti jalur utama ke dalam Perumahan Pantai Indah Kapuk. Berhenti di ruko Mediterania. Lokasi ada di seberang ruko. Gunakan parkiran ruko untuk meletakkan kendaraan Anda.


Informasi lebih lanjut hubungi:

Yusuf Garuda : 083875480263
Diaz Sari Pusparini : 085693786708


Apa saja yang perlu dibawa?

1. Pakai ganti
2. Botol minum sendiri
3. Topi
4. Tabir surya
5. Kamera
6. Smart phone untuk update status dan upload foto2


Sampai jumpa di lokasi dan jangan lupa ajak saudara serta teman untuk datang ya. Kegiatan ini G R A T I S lho.. Mari selamatkan hutan mangrove Jakarta dengan tangan kita! (Hendra Aquan - TRASHI)



Sabtu, 15 Juni 2013

Pulau Kelapa Sebelah Mana Pulau Harapan?

Pulau Kelapa sebagai kota Kecamatan Seribu Utara namanya kalah tenar dibandingkan dengan pulau tetangganya, yaitu Pulau Harapan. Mirip seperti pertanyaan turis asing "Indonesia itu di sebelah mana Bali?" Kondisi serupa juga yang kadang kerap ditanyakan warga Jakarta "Pulau Kelapa di sebelah mana Pulau Harapan?"

Munculnya pertanyaan ini tidak dapat dipungkiri, karena di kalangan pelancong domestik, Pulau Harapan memberikan nuansa wisata yang menarik dibandingkan Pulau Kelapa yang merupakan tipikal pulau pemukiman. Banyaknya paket wisata ke Pulau Harapan menjadi salah satu terkenalnya nama pulau tetangga tersebut.

Pulau dengan luas wilayah 13,09 hektar dan dihuni oleh 5.023 jiwa ini dinobatkan sebagai pulau terpadat kedua di Kepulauan Seribu setelah Pulau Panggang. Pulau ini berada di wilayah Kelurahan Pulau Kelapa. Selain itu masih ada pulau tetangga yang masih dihuni oleh warga pindahan Pulau Kelapa, yaitu Kelapa Dua. Jarak kedua pulau ini tidak lebih dari 500 meter. Jika ada yang berniat menyeberang pulau dengan berenang, jarak tersebut tentu tidak jauh untuk ditempuh. Jangan khawatir, bagi yang tidak bisa berenang, tersedia angkutan kapal ojek untuk penyeberangan yang beroperasi 24 jam. Untuk sekali menyeberang penumpang akan ditarik ongkos Rp 2.000,-

Lalu di mana letak Pulau Kelapa ini? Jarak dari Muara Angke dengan garis lurus berdasarkan pengukuran dengan Google Earth mencapai 60 Km. Dari pelabuhan Muara Angke ada 2 pilihan pemberangkatan. Pilihan pertama adalah dermaga penumpang Muara Angke yang jadi satu dengan pelabuhan ikan. Di dermaga ini penumpang bisa menggunakan jasa penyebarangan kapal ferry. Untuk sekali jalan rute Muara Angke - Pulau Kelapa, kita harus merogoh kocek Rp 35.000,- Waktu tempuh sekitar 3 jam saat laut tenang. Jika gelombang dan arus kencang, jarak tempuh ini akan menjadi lama.



Pilihan yang kedua, bisa melalui dermaga perhubungan yang terletak di Kali Adem. Dermaga yang dimiliki oleh Dinas Perhubungan Pemprov DKI ini menawarkan dua jenis kapal cepat, yaitu KMP Lumba-Lumba dan KMP Kerapu. Waktu tempuh pastinya lebih pendek, yaitu berkisar 1,5 jam. Jadwal operasi kapal cepat ini bergantung pada cuaca. Jika gelombang tinggi, pemberangkatan dibatalkan demi keselamatan penumpang.

Apabila dilihat dari keanekaragaman dunia bawah lautnya, Pulau Kelapa termasuk dalam zona Taman Nasional Kepulauan Seribu. Di Pulau Kelapa Dua terdapat kantor Seksi Pengelolaan Taman Nasional - SPTN 1. Kantor ini memiliki wewenang dalam mengawasi dan mengelola pemanfaatan potensi taman nasional.

Jika ingin menjelajah keberagaman dunia bawah laut Pulau Seribu, silahkan gunakan Pulau Kelapa sebagai awal penjelakahan Anda. Mulai dari Pulau Kelapa, Anda bisa menjelajah ke 6 hingga 8 pulau-pulau kosong maupun pulau resort yang ada di utara Pulau Kelapa. Banyak kisah unik dan menarik dari pulau-pulau utara di Kepulauan Seribu ini. Mulai dari Pulau Panjang yang digadang-gadang menjadi Bandara kepulauan Seribu, indahnya dunia bawah laut Pulau Bulat dan reruntuhan pesawat tempur Jepang di dasar laut Pulau Kelapa.

Potensi wisata Pulau Kelapa ini belum banyak dilirik pelancong dari Jakarta, karena sedikitnya informasi tentang keberadaan pulau padat penduduk ini. Kekurangan lahan untuk membangun homestay serta alih fungsi pantai menjadi lahan hunian membuat Pulau Kelapa tidak menarik untuk dilirik. Namun bagi yang tertarik dengan sejarah dan budaya pulau, serta ingin berinteraksi langsung dengan penduduk, Pulau Kelapa adalah pilihan yang tepat. Anda bisa menginap di rumah penduduk, berbaur menjadi satu dengan kehidupan warganya. Berbagai kisah menarik yang jarang ditemukan wisata kebanyakanpun akan Anda dapatkan dari pemilik tempat penginapan Anda. 

Selamat menjelajah uniknya Pulau Kelapa. Bagikan pengalaman menarik Anda melalui foto serta tulisan di dunia maya. (Hendra Aquan - TRASHI)


Rabu, 05 Juni 2013

Paket Bayi di Hari Lingkungan

Bayi Jambu Bol (Baby Tree Campaign)
Rabu (5/6) jam 09.00, di Hari Lingkungan, TRASHI mendapat kiriman paket bayi Jambu bol dari #100jutapohon. Paket bayi Jambu bol ini dikemas layaknya bayi manusia. Lengkap dengan selimut bayi dan disertai juga dengan keranjang anyaman. Penampakannya imut dan lucu mirip seperti bayi manusia. Hanya bedanya, bayi Jambu bol ini tidak menangis dan terdapat beberapa helai daun menghijau muda yang muncul dari balik balutan selimut bayi.

Pada paket unik ini, turut juga dikirimkan cara menanam dan merawat sang bayi. Jambu bol yang dikenal di dunia ilmiah sebagai Syzygium malaccense memiliki beragam manfaat. Pohon buah ini memiliki beberapa nama lokal seperti Jambu darsono, Jambu bol harman, Jambu dersono dan Jambu bol kapas. 

Penelitian yang dilakukan pada 100 gram Jambu bol terkandung energi sebesar 56 kilokalori, protein 0,6 gram, karbohidrat 14,2 gram, lemak 0,3 gram, kalsium 29 miligram, fosfor 16 miligram, dan zat besi 1 miligram. Tidak hanya itu, pada buah Jambu bol juga memiliki kandungan vitamin A  130 IU, vitamin B1 0,02 miligram dan vitamin C 22 miligram.  

Walaupun khasiat Jambu bol ini sangat banyak namun karena keterbatasan lahan, banyak jenis tanaman buah yang bermanfaat harus dikorbankan demi alasan pembangunan kota. Paling mudah, coba kita lihat ke halam rumah. Berapa banyak tanaman buah yang kita miliki? Berbagai alasan muncul, misalnya karena keterbatasan lahan, sehingga menyebabkan tidak adanya ruang untuk menanam tanaman lagi.

Melihat kondisi ini, muncul sebuah gerakan yang diinisiasi oleh CSR Pertamina. Gerakan yang dinamakan #100jutapohon tersebut, merupakan gerakan yang terintegrasi antara online dan offline sebagai bagian dari Gerakan 100 Juta Pohon. Sebagai komunitas lingkungan, TRASHI ikut terlibat aktif dalam menyebarkan semangat gerakan #100jutapohon. 

Dalam peringatan Hari Lingkungan 2013, Pertamina melakukan kampanye publik dengan mengirimkan bingkisan bibit pohon bertajuk "Baby Tree Campaign." Kampanye ini dilakukan dengan cara mengemas bibit pohon seperti layknya bayi manusia kepada para public figure / opinion leader di Jakarta secara serempak. 

Bagi teman-teman yang tergerak untuk mendukung gerakan ini, silahkan untuk melakukan tweet tentang lingkungan dengan tagar #100jutapohon. Setiap 2 tweet yang dikirimkan akan dikonversi menjadi 1 bibit pohon yang akan ditanam di beberapa lokasi yang sudah disiapkan. 

Mau bantu menyebarkan semangat ini? Mari kabarkan ke saudara, keluarga dan teman untuk peduli lingkungan, mulai dari jari kita. Selamat Hari Lingkungan, mari kita lakukan perubahan!  (Hendra Aquan - TRASHI)

Sumber informasi: 
Isi Kandungan Gizi Buah Jambu Bol - Komposisi Nutrisi Bahan Makanan (http://bit.ly/1b331Cd)