Rabu, 07 Desember 2011


Workshop Green Map , 11 Desember 2011

Green Map ada sebuah metode untuk memetakan sekaligus meningkatkan pemahaman penggunanya pada lingkungan maupun budaya di sekitarnya. Green Map sekaligus juga gerakan sosial yang mendunia, diawali dari Kota New York dan saat ini 60 negara telah menggunakan.

Jakarta adalah salah satu kota di dunia, di mana warganya pernah membuat green map sejak tahun 2011. Di antaranya : peta hijau Kemang, Kebayoran Baru, Menteng, Kota Tua, Jelajah Jakarta Naik Transportasi Hijau, Situ-situ di Jakarta, Keanekaragaman Hayati Jakarta.  Info lebih lengkap tentang green map dapat dilihat di website : greenmap.or.id

Kami  dari komunitas Peta Hijau Jakarta (PHJ) mengajak teman-teman untuk bergabung dan belajar bersama pada workshop green map :

Minggu, 11 Desember 2011
Pk. 09.00 – 15.00 WIB
Tempat : gedung BPPI (Badan Pelestarian Pusaka Indonesia),
jalan Veteran I/27 Jakarta Pusat (dekat es krim Ragusa).

Workshop ini terbuka untuk siapa saja, mulai dari remaja sampai kakek nenek, mereka yang punya kepedulian pada kota Jakarta. Tidak ada biaya selain nanti ada saweran untuk makan siang bersama. Mengingat tempat yang terbatas, peserta kami batasi sampai 40 orang , dan silakan mendaftar via email ke : petahijaujakarta@yahoo.com , paling lambat tanggal 9 Desember 2011.
Hasil dari workshop ini diharapkan peserta paham tentang metode green map ini dan mempraktekkan di lingkungan masing-masing atau terlibat pada kegiatan pemetaan komunitas PHJ. Di awal tahun 2012, PHJ berencana membuat peta hijau dengan 2 tema sekaligus , yaitu :

a.       Peta Hijau Kramat Jati , yaitu memetakan potensi lingkungan maupun budaya di wilayah Kramat Jati , Jakarta Selatan. Di sini kita akan menemui sungai, kebun, satwa liar, tanaman langka juga budaya Betawi yang dihidupi masyarakat di daerah Condet.    Lewat pemetaan ini, semoga warga Jakarta nanti lebih sadar tentang pengelolaan lingkungan yang masih asri maupun memelihara kesenian lokal.

b.      Peta Hijau Kenyamanan Publik di Mal. Jakarta adalah ‘habitat’ yang subur bagi mal atau pusat perbelanjaan. Di akhir pekan, warga pun berekreasi ke mal meskipun tidak berbelanja. Bagaimana dengan fasilitas umum yang ada di mal? Apakah memadai atau ala kadarnya? Kegiatan ini memetakan seberapa besar mal-mal peduli pada kenyamanan pengunjung.  
Silakan bagi yang tertarik dapat segera mendaftarkan nama, email ,no ponsel dan apa yang jadi aktivitas sehari-hari (sekolah, bekerja, komunitas, dll) via email di atas.

Salam,

Bayu Wardhana
divisi sosialisasi PHJ
021 68465892

Tidak ada komentar:

Posting Komentar