Rabu, 29 Februari 2012

Ada Harta Karun di Ciliwung

Sesi games sebelum acara dongeng dimulai

Sabtu (26/02/2012). Otong dan Iting kembali menyambangi Ciliwung, kali ini berada di Condet Balekambang. Otong dan Iting merupakan tokoh dongeng pengisi acara Dongeng di Ciliwung Session Condet. Konsep dongeng di Ciliwung ini, sama seperti acara yang digelar serupa sebelumnya di Bojonggede.

"Dongeng Ciliwung ini merupakan bagian dari program Satu Bumi Kita Klab Cekatan" ujar Resha Rashtrapatiji. Satu Bumi Kita adalah program yang dibuat oleh Klab Cekatan untuk menyebarkan virus cinta lingkungan kepada anak-anak.

Dongeng yang dibawakan oleh tim Klab Cekatan ini bercerita tentang petualangan Otong dan Iting yang mendapatkan peta harta karun dan berusaha mencari tahu makna tanda "X" yang mereka lihat di peta tersebut. Perjalanan ini dimulai dari hutan bambu dan menyusuri Ciliwung hingga ke hulunya. Setibanya di hulu Ciliwung, mereka tidak mendapatkan peti harta karun seperti yang mereka bayangkan sebelumnya. Ternyata tanda "X" di peta yang mereka lihat menunjukkan ke sebuah mata air, awal dari aliran Ciliwung.

Pesan yang ingin disampaikan melalui dongeng ini bertujuan untuk mengajak anak mencintai Ciliwung dengan tidak membuang sampah sembarangan. Klab Cekatan membawakan dongeng ini menggunakan boneka marionette, boneka yang dapat digerakkan dengan tali. Praktis cara ini mengundang rasa penasaran anak-anak peserta dongeng yang berasal dari PAUD Taman Siwi Balekambang ini.

"Adik-adik bagaimana kalau kita tanya Kakak Wilda yuk. Kira-kira apa pentingnya air yang bersih bagi kita" ujar Resha sambil memerankan tokoh Otong. Ini adalah metode interaktif yang dilakukan oleh tim Klab Cekatan dengan para penikmat dongeng. Tidak hanya melibatkan anak-anak, tapi juga orang dewasa yang nampak asyik menikmati alur dongeng Ciliwung ini. 

Mulai sekarang mari kita jaga Ciliwung kita bersih dari sampah. Kalau habis jajan, sebaiknya sampah bungkusannya, dikantongi dulu agar tidak mengotori lingkungan dan Ciliwung kita, pesan Otong dan Iting di akhir dongeng. (Hendra Aquan - Transformasi Hijau)

Jumat, 24 Februari 2012

Ragam Pangan Lokal, Sumber Ketahanan Pangan Nasional

http://www.kehatiaward.org/
Briefing Media Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI)

[Jakarta, 21 Februari 2012] Pertanian saat ini masih menjadi pilar  pemenuhan pangan masyarakat Indonesia. Namun tantangan pemenuhan pangan ini sangat besar. Penyempitan lahan pertanian akibat konversi lahan, perubahan RTRW dan degradasi kualitas lahan akibat pengelola monokultur, mekanisasi dengan penggunaan bahan kimia  pertanian merusak ekosistem .

Degradasi kualitas lahan menurun akibat model pertanian tidak ramah lingkungan. Input intensif mulai dari benih, pupuk, pestisida, herbisida sehingga menyebabkan ketergantungan, pencemaran, kerusakan dan ketidakseimbangan ekosistem pertanian.

Perubahan iklim pun turut menyumbang terjadinya anomali cuaca ekstrim. Sehingga banyak terjadi banjir ataupun kekeringan dan ancaman hama penyakit tanaman. Kondisi ini diperkuat oleh Laporan Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) berjudul Mitigation of Climate Change memastikan bahwa aktivitas manusia merupakan penyebab perubahan iklim (IPPC, 2007). Berdasarkan data IPCC, antara tahun 1970 hingga 2004, di Indonesia telah terjadi kenaikan suhu rata-rata tahunan antara 0,2-1 derajat Celcius. Hal ini akan berdampak pada terjadinya  kenaikan muka air laut, penurunan produksi pangan, kerusakan pesisir akibat banjir dan badai. Diperkirakan, dengan kenaikan muka air laut 50 cm di Pulau Jawa akan mengurangi produksi padi 1,2 juta ton/tahun (total produksi 2006 adalah  54,6 juta ton)[1]

Sebenarnya, tak dapat dipungkiri, Indonesia kaya keanekaragaman hayati. Lebih dari 800 spesies tumbuhan, 77 jenis karbohidrat, 75 jenis lemak/minyak, 26 kacang-kacangan, 389 buah ditemukan di Indonesia[2]. Masyarakat Indonesia memiliki berbagai sumber karbohidrat, seperti : sagu,talas dan ubi (Papua dan Maluku), umbi-umbian (Papua dan Jawa), gebang, sorghum/cantel (NTT), sukun dan lainnya. Demikian juga sumber kacang-kacangan, buah dan sayuran lokal. Akan tetapi, politik Pangan pemerintah berimbas pada pegalihan sumber pangan karbohidrat  pada beras menyebabkan angka ketergantungan 100% pada beras sebagai makanan pokok, kecuali Maluku dan Papua yang tingkat ketergantungannya sudah 80% pada beras.

Kalaupun terjadi diversifikasi, terjadi salah kaprah, karena tidak berdasar pada pangan lokal. Konsumsi pangan lokal yang beragam beralih ke beras, terigu dan pangan olahan. Padahal Indonesia kaya keanekaragaman hayati terkait sumber pangan. Tak cuma itu, pemerintah juga membuka keran impor pangan“. Yang perlu digarisbawahi, diversifikasi atau penganekaragaman  pangan tidak hanya karbohidratnya, melainkan sumber protein dan sumber vitamin (buah-buahan dan sayurpun  berasal dari local bukan impor,” jelas Tejo Wahyu Jatmiko, Kordinator Aliansi Desa Sejahtera. Menurutnya, kemandirian pangan yang dibangun harus berbasis komunitas.

Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal menuju kemandirian pangan bersumber  pangan lokal. Tak hanya itu, lahir pula Permentan Nomor 43/Permentan/OT.140/10/2009 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal (P2KP). Akan tetapi,  kebijakan tersebut belum menjadi gerakan bersama yang menjadikan pangan  lokal sebagai makanan sehat dan bermartabat di negerinya sendiri.

Pada 2010, pemerintah menggulirkan kampanye “One Day No Rice”  yang mengajak public mengurangi konsumsi beras dengan  pangan local seperti ubi, singkong, jagung, sukun, ganyong atau yang lain. Cara ini diharapkan dapat menghemat 1,1 juta ton beras senilai Rp 6 Triliun. Dan jika uang tersebut dialihkan untuk konsumsi pangan lokal, maka akan memberikan dampak yang luar biasa. Berdasar data BPS terjadi penurunan konsumsi beras sebesar  113 kg/kapita/tahun/orang dari 139/kg/kapita/tahun/orang. Akan tetapi disisi lain, angka impor gandum meningkat.

“Pemerintah memang telah banyak mengeluarkan kebijakan yang mengatur tentang pangan lokal. Namun sayangnya ini masih terbatas pada slogan belaka, dan belum menjadi gerakan bersama,” tambah Puji Sumedi, Program Officer Ekosistem Pertanian Yayasan KEHATI.

Jika sumber pangan local banyak dikonsumsi, otomatis masyarakat akan tertarik  untuk melestarikan sumber pangan lokalnya yang bersumber dari keanekaragaman hayati Indonesia. Sejak berdirinya di tahun 1994, Yayasan KEHATI mendukung upaya komunitas dalam pelestarian keanekaragaman hayati di daerah. Selain itu, Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) juga  memberikan apresiasi kepada individu, kelompok masyarakat atau organisasi dalam bentuk penghargaan tertinggi dalam pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia dengan KEHATI Award. “Penghargaan ini diselenggarakan setiap dua tahun sekali dan telah diberikan sejak tahun 2000 dengan 6 kategori yaitu: Prakarsa Lestari Kehati, Pendorong Lestari Kehati, Peduli Lestari Kehati, Cipta Lestari Kehati, Citra Lestari Kehati, dan Tunas Lestari Kehati,” jelas MS Sembiring, Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI.

Tahun 2012 ini Kehati Award mengambil tema “Keanekaragaman Hayati, Perempuan dan Ketahanan Pangan” . Tidak dipungkiri, perempuan merupakan pemegang peranan penting dalam pemenuhan pangan keluarga, mulai dari produksi sampai pada konsumsi di meja makan. Penghargaan ini dapat menginspirasi perempuan lainnya dalam melestarikan keanekaragaman hayati, sumber pangan local khususnya. Jika gerakan di tingkat komunitas ini bisa menjadi gerakan bersama akan menjadi modal ketahanan pangan.

Kontak Media :

Puji Sumedi, Kehati, 08121077883
Tejo Wahyu Jatmiko, ADS : 08161856754

Tips Belanja Anti Galau


*Kantong plastik atau tas kresek*

Kalau mendengar kata belanja, yang terbayang sepertinya tidak akan jauh dari kantong plastik kresek atau tas kresek. Kalau tidak percaya, silahkan iseng ke pasar swalayan, dan di sana kita akan menemui para pembeli yang menenteng tas kresek berisi barang belanjaan lebih dari dua buah. Berbelanja di pasar tradisional juga tidak jauh berbeda. Jika kita belanja di satu lapak, biasanya akan dapat bonus dari penjual minimal 1 buah kresek. Tinggal hitung saja, berapa lapak yang kitas singgahi. Itulah jumlah sampah plastik yang akan kita bawa pulang ke rumah. Biasanya kantong plastik bekas belanja akan dipakai untuk membungkus, ditaro di keranjang sampah, hingga dikumpulkan untuk kantong cadangan.


Di Indonesia mungkin penggunaan kantong plastik masih semena-mena. Coba bandingkan dengan pemerintah Italia yang secara resmi melarang penggunaan kantong plastik (tas kresek) sejak tahun 2011. Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi mengeluarkan aturan yang melarang toko dan supermarket menggunakan tas kresek. Aturan ini, membuat Italia menjadi negara Uni Eropa pertama yang memberlakukan larangan pemakaian tas kresek. Kabarnya, Prancis juga mulai menyusul Italia.


Ilustrasi Anti Tas Kresek
Beda di Italia, beda di Indonesia. Faktanya tidak semua orang bisa langsung mengucapkan "Saya Anti Tas Kresek!" Pelarangan pemakaian tas kresek sepertinya akan mengganggu hajat hidup orang banyak. Namun setidaknya kini telah mulai bermunculan gerakan sosial pengurangan pemakaian tas kresek dengan cara membawa tas belanja sendiri. Gerakan ini muncul karena mereka galau melihat budaya tas kresek yang semakin merajalela. Kegalauan apa saja yang membuat tas kresek ini patut kita kurangi penggunaannya?


KeGALAUan Pertama
Tas kresek merupakan bisa memicu kanker dan juga memerlukan waktu 50 - 100 tahun untuk terurai. Beberapa jenis plastik bahkan dapat bertahan hingga ribuan tahun. Untuk info mengenai kegalauan pertama ini, bisa dilihat di sini dan di sini.


KeGALAUan Kedua
Bahkan untuk plastik Oxium yang digembar-gemborkan dapat terurai dengan sendirinya pada kenyataannya tidaklah demikian. Silakan cek di sini mengenai penjelasan detilnya.


KeGALAUan Ketiga
Secara jujur kita masih perlu kresek. Tidak dapat dipungkiri memang masyarakat Indonesia masih tergantung dengan kresek. Kebutuhan kresek di supermarket, pasar tradisional, warung-warung bahkan di rumah tangga masih tinggi. Penyebabnya, kantong plastik ini mudah didapatkan, murah (bahkan gratis) dan praktis. Terlepas dari sederet bahaya yang mengancam kesehatan, maupun bahaya terhadap lingkungan.


KeGALAUan Keempat 
Kita masih enggan menolak tas kresek yang diberikan penjual sebagai tempat barang belanjaan. Bisa jadi belum siap tampil beda atau memang tidak mau tahu.


KeGALAUan Kelima; 
Terkadang kita lupa membawa tas belanja sendiri dari rumah. Apakah itu belanja yang tidak terencana atau memang lupa. Yah kalau yang ini bisa dimaafkan kali ya.


KeGALAUan Keenam 
Saat berbelanja kita sudah membawa tas belanja sendiri namun kadang terpaksa membawa pulang tas kresek karena barang belanjaan kita banyak. Mungkin ada beberapa jenis zat kimia yang tidak mungkin dijadikan satu dengan bahan makanan.


Mungkin ada lagi keGALAUan lainnya yang tidak disebutkan di sini. Untuk tips menepis keGalauan pemakaian tas kresek, bisa langsung ke sini. Saat ini, tas belanja yang terbuat dari kertas, kain baik itu bahan katun, parasut atau bahan lainnya menjadi alternatif pengganti kresek. Namun efektivitas dan manfaat dari tas kain tersebut akan kembali kepada pemiliknya sendiri. Apakah akan terus menerus dipakai saat belanja atau hanya akan terlipat manis dalam tas karena jarang dipakai.  


Tim CreaTRASHIty Transformasi Hijau melakukan kampanye mengolah pakaian bekas pakai (laik pakai) yang dapat dimanfaatkan menjadi tas belanja. Pembuatan tas belanja ini diharapkan dapat menjadi alternatif pengganti tas kresek yang selama ini membuat 'galau'


Tas belanja ini sengaja dibuat dari pakaian bekas yang  bahannya mudah di dapat. Apa saja kelebihannya? 

  1. Murah karena tidak keluar ongkos membeli bahan 
  2. Desainnya sederhana 
  3. Muat banyak dan kuat 
  4. Motif bahan bervariasi 
  5. Dapat dipakai berulang-ulang 
  6. Mudah dicuci

Jika Anda memiliki pakaian kesayangan yang tidak bisa dipakai lagi, bisa diolah menjadi tas dan menemani disetiap kesempatan. Saya, Kami dan Kamu bisa membuat sendiri tas-tas belanja dengan cara seperti  di sini dan di sini. Ini adalah hasil kreasi kita sendiri, seharusnya kita PD donk menggunakannya saat belanja apa saja, di mana saja dan tentunya dengan bangga  berkata "saya membawa tas belanja sendiri". 


Tetap ikuti postingan saya tentang kreasi dengan memanfaatkan tas berbahan kantung kresek bekas di blog ini. (Wildasari - CreaTRASHity) 

Peringatan Publik tentang KANTONG PLASTIK "KRESEK" oleh BPOM bisa dilihat di sini


artikel menarik lainnya silakan klik 


http://budisansblog.blogspot.com/2012/02/mottainai-dan-pemborosan.html 
http://green.kompasiana.com/penghijauan/2012/01/27/every-day-no-plastic-bag-mari-memulai-dari-diri-kita-sendiri-dan-menularkannya-ke-orang-lain/

Ketahui Jenis Kupu-Kupu Tahan Polusi Jakarta


Melihat warna-warni kupu-kupu yang sangat beragam tentu membuat kita penasaran. Ada berapa banyak jenis kupu-kupu yang masih bisa bertahan hidup di tengah kota berpolusi seperti Jakarta. Kali ini kita akan mengenal jenis kupu-kupu yang umum  ditemukan di daerah perkotaan.


Graphium agamemnon dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Tailed Jay adalah kupu-kupu tropis yang didominasi warna hijau dan hitam. Merupakan spesies yang umum berada di hutan dataran rendah hingga daerah perkotaaan. Persebarannya di India, Srilangka, kawasan Asia Tenggara hingga Australia. Kupu-kupu ini adalah penerbang kuat, sangat menyukai nectar dari tumbuhan Sidagori (Sida rhombifolia), kembang Telek atau Tembelekan (Lantana camara), bunga Nusa indah (Mussaenda frondosa) dan bunga Soka (Ixora coccinea). Pohon yang sering dijadikan tempat bertelur adalah jenis Glodogan tiang (Polyalthia longifolia).


Hypolimnas bolina atau Great Egg-fly. Hal yang paling menarik dari jenis ini adalah banyaknya variasi jenis warna (polimorfisme), khususnya pada betina. Merupakan salah satu jenis kupu-kupu yang paling bervariasi di dunia, karena betina memiliki lebih dari setengah  lusin  bentuk.  Ravina (Foto) adalah bentuk yang paling umum. Sedangkan jantan berwarna biru tua pada bagian atas dengan bulatan berbentuk  telur  berwarna  putih  pada  masing-masing sayap dan area lebih kecil berwarna putih di ujung atas sayap depan. Larvanya memakan daun kentang (Ipomoea batata). Bersembunyi dari predator dengan berada di bagian bawah daun yang dekat dengan tanah. Ulat berubah menjadi kepompong di sekitar semak-semak. Tumbuhan yang dijadikan tempat meletakkan telur adalah Sidagori (Sida rhombifolia) dan Krokot (Portulaca oleracea).


Delias hyparete atau Painted Jezebel. Habitatnya di hutan hingga daerah perkotaan. Sayap berwarna putih dengan vena berwarna hitam pekat. Bagian atas sayap belakang berwarna kuning terang sedangkan bagian bawah berwarna merah terang dengan tepian berwarna hitam. Betina lebih berwarna kehitaman. Jenis ini merupakan salah satu yang sering dijumpai di daerah  perkotaan, namun juga melimpah di daerah hutan dataran rendah. Jenis ini sering ditemui keluar masuk tajuk pepohonan di tepi jalan bahkan pada awal pagi (subuh). Jenis ini memiliki ulat yang hidup di tumbuhan parasit seperti di Benalu randu (Dendropthoe pentandra).


Eurema hecabe atau Common Grass Yellow merupakan kupu-kupu kuning yang paling umum. Meskipun kecil namun sangat mudah dikenali. Sayap atas berwarna kuning dengan tepi hitam. Bagian bawah ditandai dengan titik-titik merah yang tidak beraturan. Betina umumnya lebih pucat dengan garis tepi hitam yang lebih lebar. Jenis ini kaya akan variasi ukuran, warna, dan tanda. Jenis ini dapat ditemui berkumpul di daerah lembab berair. Dalam fase ulat berwarna hijau kekuningan dengan garis lateral yang pucat. Kayu Sengon (Albizia  falcataria) merupakan tempat favorit kupu-kupu jenis ini untuk berkembang biak. (Ady Kristanto - Transformasi Hijau) 

Kamis, 23 Februari 2012

Kupu-kupu Juga Ada Harganya


Ideopsis juventa sedang memakan nektar


Kita sering melihat kupu-kupu. Hewan kecil bersayap dan berwarna indah yang sering nampak hinggap di tanaman. Pernahkah Anda iseng bertanya, apa pentingnya kupu-kupu bagi manusia dan lingkungan? 

Di lingkungan, kupu-kupu berperan sebagai hewan penyerbuk (pollinator). Hewan golongan ini membantu tanaman berbunga berkembang biak. Di dalam siklus rantai makanan, kupu-kupu berfungsi sebagai bahan makanan bagi kelompok pemangsa seperti burung.

Peran kupu-kupu di atas dapat dirasakan oleh manusia secara tidak langsung. Apakah ada keuntungan langsung bagi manusia dengan adanya hewa ini? Tentunya ada. Kupu-kupu dapat meningkatkan penghasilan manusia. Buktinya masyarakat Papua dapat menjual kupu-kupu jenis Ornithoptera spp kepada kolektor dengan harga berkisar US$ 500 hingga US$ 800. Penjualan tersebut dilakukan dari hasil peternakan semi alami, sebagai solusi agar masyarakat tidak lagi menangkap kupu-kupu tersebut dari alam. 

Selain itu kupu-kupu juga dikagumi karena keindahan dan warnanya sering dijadikan inspirasi untuk lukisan, motif  batik, perangko, dan kerajian. Banyak hasil karya seni bernilai jutaan rupiah yang menggunakan obyek kupu-kupu. (Ady Kristanto - Transformasi Hijau)

Undang Kupu-kupu dengan Tanaman


Delias hyparete

Kalau harus memilih fase metamorfosisi kupu-kupu, mana yang Anda pilih. Fase ketika berwujud ulat atau ketika sudah menjadi kupu-kupu. Orang kebanyakan akan memilih fase setelah menjadi kupu-kupu. Jarang yang akan memilih fase ulat. Beberapa orang berkesan jijik melihat wujud sang ulat yang sering merambat di tanaman. Belum lagi ketika si ulat memakan tanaman dengan  lahap dan meninggalkan banyak jejak lubang di dedaunan. 

Namun yang menarik di sini tidak semua ulat dapat memakan semua jenis tumbuhan, umumnya masing-masing jenis ulat hanya khusus memakan daun dari jenis-jenis tumbuhan tertentu saja. Sehingga kehadiran suatu jenis kupu-kupu di suatu tempat, juga ditentukan oleh ketersediaan tumbuhan yang menjadi pakan dari ulatnya. 

Pola hubungan ini dapat menjadi panduan kita untuk mendatangkan kupu-kupu di sekitar rumah. Caranya dengan menanam tumbuhan yang disukai oleh kupu-kupu tersebut untuk dapat meletakkan telurnya dan menjadi pohon pakan dari ulat-ulatnya. Misal kupu-kupu jenis Papilio memnon menyukai nektar tumbuhan Soka (Ixora indica). Adanya hubungan unik antara pohon inang dengan suatu jenis kupu-kupu, para ahli menggunakan kupu-kupu sebagai indikator kesehatan lingkungan yang murah dan praktis. 

Kupu-kupu sangat peka terhadap perubahan struktur tumbuhan dan perubahan fisik lingkungannya. Perubahan lingkugan yang terjadi dapat menyebabkan penurunan keragaman jenis kupu-kupu. Misalnya, bila kupu-kupu sudah tidak ada lagi di suatu lingkungan, ini bisa menjadi tanda bahwa tanaman inang sebagai pakan larva kupu-kupu sudah hilang. 

Penggunaan hewan untuk melihat kesehatan suatu lingkungan sebenarnya cukup beralasan. Perubahan lingkungan pada struktur tumbuhan umumnya tidak mudah terlihat oleh mata manusia, sehingga menyulitkan kita untuk memastikan lokasi tersebut terganggu atau tidak. Di sinilah peran kupu-kupu sebagai satwa indikator kesehatan lingkungan. 

Sebagai contoh di hutan Lambusango Buton, Sulawesi Tenggara. Kupu-kupu jenis Idea blancbardi digunakan sebagai penanda perubahan habitat di sana. Jenis ini umumnya ditemukan hidup di daerah-daerah yang tidak terganggu. Jika kupu-kupu jenis ini sudah tidak dapat ditemukan lagi, secara sederhana kita bisa mengatakan bahwa telah keseimbangan lingkungan di Buton telah terganggu. Apakah itu penebangan liar, kebakaran hutan atau alih fungsi lahan. (Ady Kristanto - Transformasi Hijau)

Enaknya Jadi Kupu-kupu, Hidup untuk Makan dan Kawin


Kupu-kupu betina jenis Hypolimnas bolina


Siklus hidup kupu-kupu sangat singkat. Kupu-kupu memulai sejarah hidupnya dari sebuah telur yang menetas menjadi ulat, kemudian berpuasa menjadi kepompong hingga berubah menjadi sebuah kupu-kupu yang cantik. Sampai tahap inilah yang kemudian dikenal dengan istilah siklus metamorfosis sempurna. Tahap selanjutnya, kupu-kupu akan mencari pasangannya, kawin, bertelur dan mati. Sederhana dan menyenangkan bukan?

Kupu-kupu merupakan serangga yang tergolong ke dalam bangsa Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik'. Kata ini diambil dari bahasa latin, lepis yang berarti sisik dan pteron berarti sayap. Lepidoptera memiliki daerah penyebaran yang sangat luas, mulai dari hutan, padang rumput hingga daerah salju. Bahkan di daerah seperti rawa dan  daerah terbuka seperti perkotaan maupun pantai berpasir kita masih bisa bertemu mahluk ini. Lepidoptera merupakan salah satu ordo terbesar di dunia. Jumlahnya mencapai 165.000 jenis.

Sekilas kita akan dibuat bingung antara kupu-kupu dan ngengat. Apa perbedaan kupu-kupu dengan ngengat? Secara sederhana, kita bisa membedakan dari ciri fisiknya: 
  1. Kupu-kupu umumnya aktif di siang hari (diurnal). Sedangkan ngengat kebanyakan aktif di malam hari (nocturnal). 
  2. Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya. Sedangkan ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya.

Penyebutan kupu-kupu dengan ngengat terkadang masih disamakan. Sebagai contoh dalam pelajaran biologi tentang evolusi, pasti kita sering membaca pada zaman revolusi industri di Inggris terdapat 2 jenis kupu-kupu Biston betularia yang satu bersayap putih sedangkan yang satu bersayap hitam. 

Sebelum revolusi industri, populasi Biston betularia sayap putih sangat banyak. Namun karena revolusi industri yang terus menerus menyebabkan pencemaran udara selama bertahun-tahun, membuat batang pohon berwarna kehitaman. Akibatnya Biston betularia sayap putih yang dahulu bisa berkamuflase di batang pohon yang berwarna cerah, menjadi mudah terlihat dan menjadi santapan empuk pemangsa. Ini menyebabkan populasinya semakin berkurang dan digantikan Biston betularia sayap hitam yang dapat bersembunyi di batang-batang pohon berwarna gelap. Ini merupakan contoh sebuah seleksi alam. Tahukah Anda, apa yang salah dari informasi ini? Ternyata Biston betularia bukanlah kupu-kupu melainkan ngengat.

Indonesia memiliki keragaman jenis kupu-kupu yang cukup tinggi. Tidak kurang dari 2.000 jenis kupu-kupu hidup di negara kita. Jumlah tersebut hanya dapat disaingi oleh beberapa negara di Amerika Selatan. Di Jawa dan Bali saja lebih dari 600 spesies kupu-kupu telah terdata. Dan jumlah ini masih bisa semakin banyak, karena hingga saat ini penelitian tentang kupu-kupu di Indonesia masih sangat sedikit. Indonesia masih banyak memiliki pulau yang belum terjamah. Saat ini kita berlomba dengan laju kerusakan lingkungan yang semakin merata. Apakah kupu-kupu yang belum pernah ditemukan akan punah sebelum sempat kita dokumentasikan dan pelajari? (Ady Kristanto - Transformasi Hijau) 

Lakukan Perubahan Melalui Film


Aksi panggung Srupati Respati
saat membuka StoS Film Festival 2012


Gusti nuntun lampah kula, saklangkung nggen kula begja,
Tenga pundi purug mami, tansah kula dipun kanthi.

Penggal lagu Jawa di atas yang dinyanyikan oleh Srupati Respati secara resmi membuka South to South Film Festival 2012 yang akan berlangsung mulai Rabu (22/02) hingga Minggu (26/02). Festival film yang mengangkat film bertemakan sosial, budaya dan lingkungan ini ternyata memiliki banyak peminat. Beberapa kalangan seperti mahasiswa, penikmat seni, musisi, penggiat lingkungan hingga sutradara film nampak antusias mengikuti acara perdana yang  berlangsung Rabu (22/02) di Goethe Institut.

Dalam sambutan pembukanya, Ferdinand Ismail selaku direktur festival mengajak para penonton untuk dapat mengambil pesan moral yang diceritakan melalui film yang ditonton. StoS film festival kali ini mengangkat tema Semangat Tanpa Batas untuk melakukan perubahan  ke arah yang lebih baik.

"Film merupakan media yang cukup baik untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas" ungkap Frank Werner selaku Direktur Goethe Institut saat menyampaikan sambutan tuan ramah pelaksanaan StoS 2012. Selain sebagai media hiburan, film juga dapat menjadi alat politik yang cukup efektif untuk memberikan pencerahan dan pemahaman kepada orang banyak. "Sudah saatnya kita memandang film dengan cara yang berbeda untuk membawa perubahan bagi kondisi yang buruk di sekitar kita" tambah Frank saat membuka StoS secara resmi.

Pembukaan StoS Film Festival 2012 dikemas secara berbeda dengan mengangkat perjuangan warga Mollo melawan pertambangan marmer. Hadir pada kesempatan ini Aleta Baun, seorang tokoh perempuan masyarakat adat Mollo-Fatumnasi yang menjadi penggerak warganya untuk menolak adanya tambang di Mollo. Kehadiran Mama Aleta, ini adalah wujud semangat tanpa batas yang diperjuangkan masyarakat adat untuk menjaga budaya dan alamnya tetap lestari.

Pemutaran film dan diskusi akan berlangsung di Goethe Institut , Institut Français d'Indonésie dan Kineforum. Pilihan film yang diputarpun cukup beragam mulai dari dokumenter hingga film animasi ringan yang kaya informasi. Selamat menikmati StoS Film Festival 2012 dan ambil hikmah untuk melakukan perbaikan bagi sekitar kita dengan tetap semangat tanpa batas. (Hendra Aquan - Transformasi Hijau)

Rabu, 22 Februari 2012

Dongeng di Ciliwung Session Condet


Dongeng di tepi Ciliwung kembali hadir akhir pekan ini. Seperti kegiatan yang sebelumnya yang sudah dilakukan di Bojonggede, kali ini Klab Cekatan bersama Komunitas Ciliwung kembali akan menghibur anak-anak tepi Ciliwung. Sekitar 100 anak PAUD / TPA sekitar Condet akan hadir meriahkan dongeng di Ciliwung.



Kapan?
Minggu, 25 Februari 2012

Di mana?
Komunitas Ciliwung Condet
Jalan Munggang Nomor 6 Condet Balekambang

Waktu?
Pukul 14.00 - 16.00 WIB

Kegiatannya apa saja?

  • Lomba mewarnai
  • Dongeng
  • Edu games (dari beberapa komunitas jejaring Ciliwung)


Bagaimana menuju Condet?

A. Menggunakan Transportasi Umum:

1. Kereta

Turun di stasiun Pasar Minggu. Dari stasiun disambung dengan ojek menuju jalan Pucung (pangkalan Bambu) simpang jalan Munggang. Ongkosnya Rp. 5.000,-


2. Transjakarta
Turun di PGC Cililitan. Perjalanan dilanjutkan dengan angkot 07 merah turun di pangkalan bambu. Angkot ini akan lewat pas di depan lokasi kegiatan. Peta jalur Transjakarta klik di sini.

B. Menggunakan Kendaraan Pribadi (mobil, sepeda, motor)
1. Dari PGC
Arahkan kendaraan Anda menuju jalan Condet Raya, patokan selanjutnya adalah rute menuju Kelurahan Balekambang. Setelah tiba di keluarahan silahkan tanya pangkalan bambu Bang Khodir / Bang Dudung.

2. Dari Pasar Rebo
Arahkan kendaraan Anda menuju Rindam. Dari situ tanyakan ke orang sekitar rute menuju Kelurahan Balekambang. Setelah tiba di Kelurahan, tanya pangkalan bambu Bang Khodir atau Bang Dudung.

Kontak Person
Resha Rashtrapatiji: 0818132387 | @reshadongeng
Abdul Khodir: 081380748996

Valentine Tidak Selamanya Pink, Tapi Bisa Hijau Juga



Salah satu tantangan terbesar bagi kota berpenduduk padat seperti Jakarta, yang memiliki populasi 9,6 juta jiwa, adalah tingginya sumber-sumber penyebab kritisnya lingkungan fisik perkotaan, seperti minimnya Ruang Terbuka Hijau, krisis sumber air tanah serta kurangnya pepohonan dan daerah hijau sebagai paru-paru kota. Tantangan ini ditambah dengan minimnya penggunaan green transportation oleh masyarakat Jakarta disebabkan ketidaknyamanan public transportation.Ini merupakan pekerjaan yang tidak mudah dan semakin menantang bagi semua pihak, baik pemerintah, swasta maupun komunitas-komunitas pegiat lingkungan

Hal ini merupakan masalah yang harus didiskusikan agar diatasi bersama. Dengan tujuan mulia mempersatukan visi dan misi di bidang lingkungan ini, merupakan suatu moment yang tepat di bulan kasih sayang untuk berkumpul bersama menunjukan kasih sayang kepada lingkungan dan bumi tempat kita berpijak.

Terkait hal tersebut, sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan dalam suasana Valentine ini, kami bermaksud untuk mengundang rekan-rekan komunitas untuk berpartisipasi di event GREEN VALENTINE yang dikemas dalam forum diskusi bertajuk “ Sharing Dreams Of Greener Jakarta”. Bersama komunitas pemerhati dan pegiat lingkungan di Jakarta seperti Green Map of Jakarta (Peta Hijau Jakarta), Transformasi Hijau, Kehati, Komunitas Hijau Indonesia, Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) Bike 2 Work, dan Pemerintah Kota Jakarta akan membahas mimpi dan cita-cita dalam rangka menciptakan Jakarta yang lebih ramah lingkungan dan lebih nyaman untuk ditinggali tidak hanya bagi manusia namun juga bagi satwa dan tanaman sebagai penunjang ekosistem alam yang sehat.

Diskusi ini akan dilaksanakan pada:

Hari / Tanggal    : Sabtu, 25 Februari 2012
Waktu                : 10.00 – 12.00 WIB 
Tempat              : Marketing office, Woodlandpark Residence
        Jl. Kalibata raya no. 22, Jakarta Selatan
Spokespersons  :
  1. M. Sanusi – Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta
  2. Toto Sugito – Koordinator Bike 2 Work Indonesia
  3. Ady Kristanto – Komunitas Transformasi Hijau
  4. Emil Arifin – Komisaris Utama Daniland
  5. Achmad Setiadi – Direktur Utama Parthika Widhi Sarana

Moderator          :  Nirwono Joga, Ahli Ruang Terbuka Hijau.

Dalam acara ini juga akan ada prosesi pemindahan pohon mahoni tua yang merupakan rangkaian terakhir dari prosesi pemindahan 14 pohon endemik sebagai simbolisasi kasih sayang kepada lingkungan.

Untuk informasi lebih lanjut, mohon menghubungi Prasasta Reputation Management di nomor telepon (021) 7592-2934 atau email ke vini@prasasta.com.

Info Film Lingkungan Gratis. Mau?






South to south film festival 2012 mengundang teman-teman untuk ikutan :

Pembukaan STOS Film Festival 2012
Rabu, 22 Februari 2012
Goethe Institut
Jl. Sam ratulangi 9-10 Menteng Jakarta


Agenda Acara

18.00 - 19.00 WIB Ramah Tamah
19.00 - 19.20 WIB Performance Sruti Respati &band 
19.20 - 19.30 WIB Sambutan Direktur Festival
19.30 - 19.40 WIB Sambutan Direktur Goethe Institut Jakarta
19.40 - 20.00 WIB Sambutan dan Membuka Acara
Puisi Dua Hati : Ine Febriyanti dan Aleta baun
20.00 - Selesai Film Pembuka

Pulihkan Indonesia
Animasi|04’00|2010
Negeri Dibawah Kabut
Salahuddin Siregar
Dokumenter|100’00|2010



Jadwal Pemutaran Film

http://bit.ly/AB4Yjc

Website
stosfest.org

Facebook 
Group : http://www.facebook.com/groups/71931098956/
Page : http://www.facebook.com/SouthToSouthFilmFestival


Kontak untuk Reservasi : Phio 082111199063

Dari Ekspedisi Zamrud Khatulistiwa sampai Aksi Amal Diver

Kalau denger kata Diver pastinya itu bahasa Inggris doong yang artinya penyelam atau orang yang menyelam ke dasar laut. Nah kali ini majalah inspirasi memang meliput para penyelam senior yang akan berbagi pengalamanya di dunia bawah laut yang memang wilayah jajahan mereka. Nah karena nama acaranya Arisan Diver pasti pada mikir kalo para penyelam lagi kumpul dan main arisan, ya kaan??

Sebenarnya arisan yang dimaksud di sini bukan arisan dalam arti sesungguhnya. Melainkan mengandung arti berkumpul serta berbagi cerita tak hanya mengenai dunia perselaman tapi juga pengalaman terbesar mereka mengelilingi Indonesia yang tergabung dalam Tim Ekspedisi ZAMRUD KHATULISTIWA. Acara yang digelar di Taman Bacaan Masyarakat LEARNING LOUNGE  Plaza Semanggi, Lantai 3 Jl. Jendral Sudirman, Jakarta pada 12 Februari 2012 ini benar-benar memanjakan mata para pengunjung yang datang. Karena selain berbagi pengalaman di acara ini penyelenggara menyuguhkan video perjalanan tim Zamrud Khatulistiwa menjelajah dan merekam 100 pulau pada 40 gugus kepulauan hampir 1 tahun

Beberapa pengunjung bahkan merasa takjub akan keindahan alam Indonesia terutama lautnya. Karena 70% wilayah indonesia adalah lautan, kenapa tidak menyelam? Lets Dive! Ujar anggota Liquid Dive Community setelah melihat video tersebut. “Tim Ekspedisi Zamrud Khatulistiwa merekam seni, budaya, sosial, ekonomi, lingkungan dalam foto dan video baik di darat maupun underwater, tutur Farid Gaban salah satu personil tim Ekspedisi.

Acara ini bisa dibilang sebagai ajang gathering juga sharing antar diver professional dengan diver pemula juga sharing antar komunitas. Terbukti dari beberapa pengunjung hadir beberapa perwakilan dari berbagai komunitas di Jakarta maupun daerah. Di antaranya, KeluaRumah, Yayasan Air Putih, Transformasi Hijau, National Geographic Indonesia, Majalah SDAAI, Energy Nusantara, SmanDel 86 Jakarta. “Acara ini memang terbuka untuk umum dan GRATIS”, ungkap mba Vini selaku paenyelenggara acara. Kami juga sengaja membuat acara ini supaya komunitas diver lainnya juga bisa join di sini. Komunitas lainpun juga boleh sharing di tiap kegiatan arisan diver, kami menyediakan tempat ini bekerja sama dengan pihak plaza semanggi juga. Jadi kapanpun mau gelar acara bisa di sini, tambah Vivi.

Di acara ini juga hadir Dr. Erick Spesialis Hyperbaric, menjelaskan efek nitrogen dalam tubuh, terlalu lama menyelam apa efeknya bagi tubuh dan seabreg pengetahuan lainnya yang berguna bagi para calon diver pemula. Ada juga Ibu Nunung Hasan selaku Ketua bidang wisata bahari GIPI, beliau sangat mengapresiasi kegiatan ini agar dapat rutin diadakan. Dan sebagai penggiat kegiatan alam bebas merangkap sebagai aktor Donny Damara ikut meramaikan acara juga menjelaskan kegiatan amal bagi korban angin puting beliung di kepulauan seribu, yaitu Care to Share Seribu Diver bagi Pulau Seribu. 

Diharapkan dari kegiatan ini selain antara kami dan komunitas lain saling berbagi pengalaman juga terselip rasa peduli pada saudara-saudari kita yang tertimpa bencana di kepulauan seribu agar dapat meringankan beban mereka juga “Memulihkan Taman Bermain Kita yang sedang Berduka” tutup Suwandi Ahmad. (Juliana Priscilla Dewi - Young Transformers)

 

Our Rivers, Our Life: The Friends for Rivers (Indonesia)




Berlatar di dua daerah berbeda yaitu Sumatera Utara (Medan) dan Jawa Barat (Bogor), film pendek ini mencoba mengisahkan 2 orang sahabat yang sama-sama mencintai sungai sebagai tempat tumbuh dan bermain mereka namun kini sudah banyak berubah terbawa arus industri yang dimana kini banyak pabrik dan pemukiman kumuh berjejer disepanjang sungai sehingga menyumbang banyak limbah berbahaya. Hal tersebut yang membuat dua sahabat ini saling bertukar cerita melalui surat mengenai kondisi sungai di daerah mereka masing-masing.


Banyak pesan yang bisa diambil dari film pendek yang berdurasi 10 menit 38 detik ini. Keprihatinan serta kepedulian dan kemauan untuk merubah pola pikir masyarakat inilah yang melatarbelakangi berbagai jejaring dan institusi serta LSM yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan mendukung penggarapan film ini. Sebut saja JERAMI (Jejak Ramah Bumi), RMI (The Indonesian Institute for Forest Environment), Wind Production merealisasikan konsep Nano Suratno selaku tim Produksi dalam menyelesaikan film yang berisi banyak edukasi mengenai pentingnya sungai sebagai sumber kehidupan.

Dari film ini diharapkan masyarakat terbuka dan menyadari pemahaman mengenai menjaga kelestarian sungai dan semoga sungai di Indonesia bisa kembali bersih, terjaga juga terpelihara keseimbangan ekosistemnya baik biota airnya maupun daratnya. (Juliana Priscilla Dewi - Young Transformers)

Selasa, 21 Februari 2012

Trik Sulap Pakaian Bekas Jadi Tas Belanja

Illustrasi Tumpukan Pakaian
Jika kita memperhatikan lemari pakaian kita, mungkin ada satu dua pakaian yang tidak pernah dijamah atau hanya dipakai sekali saja, walaupun dalam kondisi yang masih layak pakai. Bahkan mungkin di rumah memang ada tumpukan pakaian yang tidak terpakai lagi.

Bisa saja tumpukan pakaian itu akan disumbangkan ke orang yang lebih memerlukan atau akan di jual pada bazaar/garage sale yang akan dilangsungkan oleh komunitas/kenalan.

Alternatif lain, dari pada pakaian itu hanya terlonggok di lemari, kemungkinan dimakan ngengat cukup besar, atau pemakaian kanfer jadi lebih banyak, bagaimana jika kita mengolah pakaian bekas tersebut menjadi barang yang lebih berguna, misalnya tas belanja.

Berikut contoh pakaian yang sudah diolah, dengan mal-nya diambil dari tas kresek ukuran besar....
[tas ini berasal dari kaos bekas]
[tas ini dari rok bekas]
[tas ini dari kemeja tidur]
Yang kita butuhkan 
Bahan :
- Pakaian bekas/ tidak terpakai laik pakai [mis. kaos; kemeja; rok]
- Benang jahit

Alat :
-Jarum jahit; Jarum pentul
- Mesin jahit; Jarum mesin;
- Meteran Kain
- Gunting
- Kapur/ pensil untuk kain

P.S. Jika tidak mempunyai mesin jahit atau tidak bisa menjahit, bisa ke tukang jahit. Bisa juga nitip ibu/teman yang bisa menjahit. Psstt!!! jangan sampai kehabisan akal dan ide untuk berkreasi ya......... :) (WH - Transformasi Hijau)

Cara Membuatnya :
bisa dilihat disini dan disini

Kersen, Pohon Amerika Latin Hijaukan Jakarta


Pohon itu telah berumur lebih dari 19 tahun ketika saya belum masuk Taman Kanak-kanak hingga sekarang, saat saya sudah bekerja di umur 26 tahun ini. Pohon itu masih berdiri kokoh di samping Masjid dekat rumah saya. Dulu ketika kecil, saya dan teman-teman suka memanjat pohon ini dan menjadikannya sebagai menara pemantau ketika kami bermain perang-perangan, karena selain rimbun sehingga cocok sebagai tempat bersembunyi, pohon ini juga mempunyai buah kecil berwarna merah yang rasanya sangat manis.

Pohon kersen namanya, di Jakarta dikenal sebagai pohon ceri atau talok. Pohon ini mempunyai beberapa nama di negara lain seperti kerukup siam di Malaysia, di Filipina dinamai datiles, aratiles, atau manzanitas. Di Spanyol dikenal sebagai capulin blanco, cacaniqua, nigua, niguito, di Inggris disebut Jamaican cherry, Panama berry, atau Singapore cherry. Sedangkan nama latin pohon ini adalah Muntingia calabura L. Pohon kersen bukan jenis asli Indonesia, pohon ini berasal dari daerah Amerika Latin seperti Meksiko Selatan, Karibia, Amerika Tengah sampai ke Peru dan Bolivia, pada akhir abad-19 pohon kersen dibawa masuk ke Filipina, lalu dengan cepat menyebar di seluruh wilayah tropis Asia Tenggara baik itu dibawa oleh manusia maupun dibawa oleh hewan yang memakannya.

Karakteristik

Bunga kersen
Pohon kersen memang bukan pohon yang dapat tumbuh tinggi menjulang dan besar. Pohon ini dapat tumbuh maksimal hanya setinggi 12 meter, namun pohon ini memiliki tajuk yang lebar dan biasanya digunakan sebagai pohon peneduh jalan. Selain itu di beberapa tempat, kayunya digunakan sebagai kayu bakar dikarenakan kayunya lunak dan mudah kering. Kulit kayunya yang mudah dikupas digunakan sebagai bahan tali dan kain pembalut. Daunnya juga dapat dijadikan semacam teh dan digunakan oleh masyarakat di Peru sebagai obat tradisional sakit kepala dan anti radang. 

Di Indonesia secara tradisional buah kersen digunakan untuk mengobati asam urat dengan cara mengkonsumsi buah kersen sebanyak 9 butir 3 kali sehari hal ini terbukti dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari penyakit asam urat. Buah kersen sangat digemari di Meksiko, sehingga dijual dalam jumlah banyak di pasar-pasar tradisional, buah kersen bisa juga diawetkan dan dibuat selai seperti di Srilanka.

Jenis Hewan Penikmat Kersen 

Kersen buah favorit Punai gading 
Buah pohon Kersen selain disukai manusia merupakan pakan bagi burung dan kelelawar. Dari pemantauan saya, beberapa burung yang suka memakan buah pohon kersen adalah burung Cabai jawa Dicaeum trochileum burung kecil dengan ukuran 8 cm. Selain Cabai jawa, burung lain yang doyan makan buah pohon ini adalah Merbah cerukcuk Pycnonotus goiavier dan Punai gading Treron vernans. Jenis kelelawar yang sering memakan buah kersen adalah Codot krawar Cynopterus brachyotis.

Binatang-binatang ini turut serta membantu penyebaran biji pohon kersen ke berbagai tempat, karena biasanya Cabai jawa maupun Merbah cerukcuk akan mengambil buah kersen kemudian diperas untuk mengambil isi yang ada di dalam buah tersebut. Biji buah yang tidak tercerna di dalam perut akan terbuang bersama kotoran dan tumbuh di lokasi yang jauh dari pohon induknya. Sama halnya dengan kelelawar, biji buah yang tidak termakan menempel di badan kelelawar kemudian ketika kelelawar membersihkan diri biji tersebut jatuh ke tanah.

Akibat dari perbuatan binatang-binatang tersebut, biji kersen dapat tumbuh dimana-mana tergantung burung dan kelelawar membuangnya ke mana. Bisa jadi tumbuh di selokan, tepi sungai, samping rumah. Banyaknya jenis binatang pemakan buah ini juga merupakan binatang yang umum di perkotaan seperti kota Jakarta, menyebabkan pohon kersen banyak ditemui di sudut-sudut kota Jakarta dan menjadikan kersen sebagai salah satu tumbuhan pionir yang paling banyak dijumpai di wilayah hunian manusia di daerah tropis.

Begitu banyak manfaat dari sebuah pohon kersen dalam mengisi dinamika kehidupan di dunia ini. Nah adakah pohon kersen di sekitar rumah Anda? (Ady Kristanto - Transformasi Hijau)