Foto: Willi Ekariyono |
Jakarta - Pengamatan burung rutin tiap awal bulan di ruang terbuka hijau (RTH) diadain lagi, ini kali keempat. Sabtu (3/8) Jakarta Bird Walk (JBW) edisi Agustus diadakan di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan. Bedanya karena ini bulan ramadhan dimana mayoritas pengamat sedang berpuasa, maka pengamatan diadakan sore hari, ya hitung-hitung ngabuburit. Kumpul sejak pukul 15.00 WIB di parkiran masjid Al-Bina, seberang hotel atlet century. Satu per satu para pengamat dari berbagai komunitas berdatangan. Pukul 16.30 WIB pengamatan dimulai dengan membagi 28 orang pengamat menjadi dua tim besar. Rute pengamatan terbagi menjadi sayap sebelah kanan masjid Al-Bina dan sayap kiri masjid Al-Bina, di dalam kawasan GBKnya. Pukul 17.30 WIB semua pengamat berkumpul kembali di posisi awal, hanya bergeser sedikit tapi masih di sederet parkiran masjid.
Hasil spesies burung-burung yang berhasil diidentifikasi, yakni:
1. Betet Biasa (Psittacula alexandri)
2. Burung Madu Sriganti (Cinnyris jugularis)
3. Cabe Jawa (Dicaeum trochileum)
4. Caladi Ulam (Dendrocopus macei)
5. Cekakak Sungai (Todirhamphus chloris)
6. Cinenen Jawa (Orthotomus sepium)
7. Cinenen Kelabu (Orthotomus ruficeps)
8. Cipoh Kacat (Aegithina tiphia)
9. Cucak Kutilang (Pycnonotus aurigaster)
10. Burung Gereja Eurasia (Passer montanus)
11. Kapinis Rumah (Apus affinis)
12. Kepudang Kuduk-Hitam (Oriolus chinensis)
13. Kerak Ungu (Acridotheres tristis)
14. Kipasan Belang (Rhipidura javanica)
15. Layang-layang Batu (Hirundo tahitica)
16. Merpati Batu (Columba livia)
17. Punai Gading (Treron vernans)
18. Remetuk Laut (Gerygone sulphurea)
19. Takur Ungkut-ungkut (Megalaima haemacephala)
20. Tekukur Biasa (Streptopelia chinensis)
21. Walet Linchi (Collocalia linchi)
Cacatua sulphurea) atau bukan. Dugaan, kakatua itu adalah lepasan karena ia hanya terbang sendiri. Dari hasil pengamatan, selain burung gereja eurasia (P. montanus) tentunya, burung betet biasa (P. alexandri) mendominasi kawasan senayan. Suara betet biasa yang berisik itu sangat ramai berkumandang di langit GBK.
Selain itu juga yang unik, ada banyak takur ungkut-ungkut (M. haemacephala) yang dengan mudah terlihat karena jumlahnya banyak dan sepertinya sudah terhabituasi dengan kawasan RTH tersebut yang tak pernah sepi sehingga mereka tak sensitif dengan pengamat yang memperhatikannya rebutan batang tengger, memberi makan anak, atau sekedar keluar-masuk sarangnya. Yang tidak biasa untuk saya pribadi adalah melihat begitu banyak kapinis rumah (A. affinis) yang semakin gelap langit karena matahari ingin berganti shift dengan sang bulan, semakin banyak gerombolan (flock) kapinis rumah berterbangan di atas langit tempat para pengamat bersiap berbuka puasa bersama di emperan areal GBK tersebut.
pose jungkir balik induk M. haemacephala menyuapi anak |
Pengamatan diakhiri dengan foto bersama, all participants from Jakarta Bird's Society, Kakatua Indonesia, KPB Nycticorax UNJ, KPB Nectarinia UIN, KPP Tarsius UIN, Comata UI, Canopy UI, BBC UNAS, Bionic UNY, Haliaster UNDIP, Transformasi Hijau, Field Herping Indonesia, Jakarta Birder, dan Indonesia Wildlife Photographers. Kami ber-28 dan semoga bulan depan (7/9) di Hutan Kali Pesanggrahan akan terus bertambah jumlah pengamat yang berpartisipasi dalam JBW! see ya \o/
Sumber : Jakarta Bird Walk IV: Senayan rame!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar