Rabu, 31 Juli 2013

Lomba Photo Blog : Aku dan Taman Kota


Jakarta sebagai sebuah kota metropolitan secara sepintas nampak tidak ramah pada manusia. Kemacetan dan himpitan gedung pencakar langit sudah menjadi image yang melekat di kota ini. Namun apakah pernah kita sadari, ternyata di antara lautan kendaraan bermotor dan rimbunnya hutan beton kota, kita masih bisa menemukan oase hijau, yaitu ruang terbuka hijau Jakarta. 

Taman kota sebagai salah satu bentuk ruang terbuka hijau Jakarta, memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga iklim Jakarta tetap sejuk. Tidak hanya itu taman ini juga menjadi tempat pelarian bagi warga kota yang penat dengan rutinitas mereka di tempat kerja. Jika mau teliti, ternyata di setiap kota kita pasti dapat menemukan minimal satu taman kota. Oleh karena itu dapat dilihat betapa pentingnya keberadaan taman kota, tidak hanya untuk manusia namun juga untuk keseimbangan ekosistem kota.

Transformasi Hijau bekerja sama dengan HiLo dan Social Frontpage mengajak anda untuk ikut serta dalam kompetisi dengan tema Aku dan Taman Kota.

Kirimkan foto Anda yang menggambarkan hubungan manusia dan taman kota Jakarta, serta berikan narasi minimal 50 kata.  

Syarat:
- Kompetisi ini khusus untuk wilayah JABODETABEK saja.
- Setiap peserta follow twitter Transformasi Hijau di @trashicool.
- Pastikan juga setiap peserta sudah me-Like Facebook Social Frontpage (http://www.facebook.com/SocialFrontpageCom) & Follow Twitter Social Frontpage (http://twitter.com/sfrontpagecom).
- Foto merupakan karya sendiri dan bukan hasil karya orang lain.
- Minimal resolusi foto adalah : Panjang 1000 pixel & Lebar 600 Pixel.
- Objek foto tidak boleh mengandung singgungan terhadap SARA, Pornografi, aktivitas Sensual, melanggar hukum yang berlaku di Negara Indonesia.
- Lokasi taman kota berada di Jakarta
- Narasi cerita foto minimal 50 kata
- Foto yang dikirimkan harus berkualitas bagus, baik dari segi teknis maupun seni. Foto yang terpilih menjadi "Photo of The Day" akan mendapatkan nilai lebih saat penjurian.
- Foto yang diupload ke Social Frontpage Platform akan menjadi hak milik Transformasi Hijau, serta dapat digunakan untuk kepentingan kampanye Ruang Terbuka Hijau Jakarta oleh Transformasi Hijau (Dengan ketentuan menyertakan nama pemilik foto.)
- Akan terdapat 7 pemenang. Pemenang dipilih berdasarkan penjurian. 
- Satu peserta dapat meng-upload maksimal 1 foto.
- Tiap peserta dapat mengirimkan lebih dari 1 respon, dengan syarat dan ketentuan diatas.
- Respon yang tidak sesuai dengan syarat & ketentuan akan didiskualifikasi.

Jadwal Perlombaan:
- 29 Juli - 11 Agustus : Pengumpulan karya
- 12 Agustus - 13 Agustus : Penilaian Karya
- 14 Agustus - 15 Agustus : Pengumuman pemenang
- 17 Agustus : Trip ekowisata Pulau Rambut

Hadiah:
7 pemenang mendapatkan paket trip ekowisata ke Pulau Rambut, Workshop fotografi, Menanam mangrove dan Souvenir dari Transformasi Hijau

Juri:
- Henry Adam : Artistic Photographer
- Anastasia Merie : Travel Photographer
- Ady Kristanto : Wildlife Photographer

Senin, 29 Juli 2013

RTH Jakarta sebagai Area Pendidikan dan Wisata

Edy Sutrisno bercerita tentang alih fungsi lahan di Jakarta
Sabtu (27/07), Transformasi Hijau bersama WWF, Greenpeace Indonesia, None Jakarta 2012 dan AIESEC mengadakan diskusi publik dengan tema "Ekowisata: Apakah Gaung Eko Terdengar?"

Dalam diskusi ini, TRASHI yang diwakili oleh Edy Sutrisno berbagi kisah tentang mimpi dan kegiatan TRASHI yang dilakukan di Ruang Terbuka Hijau Jakarta. "Luas ruang terbuka hijau Jakarta dari tahun ke tahun mengalami penyusutan" papar Edy. Berkurangnya luas RTH Jakarta ini disebabkan oleh alih fungsi lahan. Wujudnya antara lain diubah menjadi pusat perbelanjaan, perumahan dan perkantoran.

Edy menambahkan, luas ruang terbuka hijau yang tersisa hanay sebesar 10% dari luas Jakarta. Luasan yang sangat kecil bagi sebuah ruang terbuka untuk melayani ekosistem Jakarta. Atas keprihatinan ini, maka digagaslah sebuah komunitas yang menyuarakan pentingnya peran ruang terbuka hijau yang dikenal sebagai TRASHI.

Dalam kegiatannya, TRASHI memanfaatkan luasan 10% tersebut untuk beraktifitas, antara lain ada di taman kota, hutan kota dan hutan mangrove. Edy menceritakan kegiatan TRASHI yang berkaitan dengan pendidikan dan wisata di kawasan hutan mangrove Jakarta, seperti di Suaka Margasatwa Muara Angke dan Suaka Margasatwa Pulau Rambut. "Kedua kawasan tersebut memiliki nilai konservasi yang tinggi, karena menjadi perlindungan terakhir dari beberapa spesies terancam punah, seperti Bubut jawa, Jalak putih dan Bangau bluwok."

Dalam rangka meningkatkan kepedulian warga Jakarta akan keberadaan spesies burung langka ini, TRASHI kerap mengadakan kegiatan wisata edukasi di kedua kawasan konservasi tersebut. Tidak hanya itu, TRASHI secara rutin mengadakan kampanye publik melalui aksi bersih sampah Trash Buster di Suaka Margasatwa Muara Angke. 

"Beberapa bentuk kegiatan yang sudah dilakukan TRASHI di atas adalah wujud kegiatan ekowisata dengan sasaran masyarakat umum. Ekowisata dalam kacamata TRASHI adalah kegiatan pendidikan lingkungan dan wisata yang dapat menumbuhkan pengetahuan dan rasa cinta lingkungan bagi para peserta yang terlibat" jelas Edy. Ekowisata merupakan kegiatan yang dapat dilakukan untuk memberikan keuntungan bagi lingkungan, masyarakat setempat dan juga para wisatawan, tambahnya. 

Jadi sudah saatnya, segala kegiatan yang berkaitan lingkungan diarahkan kepada hal yang saling menguntungkan, yaitu dengan menjaga hak setiap pelaku dan obyeknya terpenuhi secara adil tutup Edy.


Kamis, 11 Juli 2013

Ngabuburit Bareng TRASHI di AtAmerica Yuk!


Temans, selamat menjalankan ibadah puasa ya. Btw, tanggal 27 Juli kita ngabuburit bareng yuk. Bertempat di AtAmerica, TRASHI yang diwakili oleh Edy Sutrisno, beserta beberapa perwakilan dari lembaga lingkungan seperti WWF dan Green Peace serta Afiffa Mardhotillah None Jakarta 2012 dan Alanda Kariza Penulis dan Aktifis bakal menggelar diskusi menarik.

Diskusi yang akan dilakukan mulai pukul 15.00 hingga 17.00 WIB ini akan mengupas seputar kegiatan EkoWisata. Ada yang belum pernah dengar dengan salah satu bentuk wisata ini? Makanya, biar ga penasaran, kosongkan jadwal ya. Kita ngumpul bareng di AtAmerica. Yang pasti acara diskusi ini dijamin menarik, karena gratis dan ada WiFi gratis kalau mau pada ngetwit atau update status :) So.. be there ya! (Hendra Aquan - TRASHI)

Rabu, 10 Juli 2013

Lomba Menulis Artikel Mongabay : Liburan Hijau

Mongabay mengadakan lomba menulis artikel dgn tema Liburan Hijau. 
Berikut detail kompetisinya:

Tema: Liburan Hijau
 
Periode: 1 Juli - 31 Juli 2013
 
Syarat:
a.      tulisan harus original dan berbentuk feature dan dipost ke readersblog.mongabay.co.id dengan format judul #LiburanHijau (judul artikel)
b.    tulisan harus mengacu kepada informasi yang pernah ditulis di artikel mongabay.co.id (posting artikel yang diacu harus disertakan sebagai salah satu bahan rujukan/ pustaka di bawah artikel yang di buat).
c.     tulisan terbaik dilihat dari ide dan originalitas, inspiratif dan keunikan, serta kesesuaian dengan tema
d.     jumlah kata dalam tulisan adalah 1500-2000 kata.
e.     pemenang tulisan dibagi menjadi 3 tulisan terbaik* dan 1  pemenang favorit**.
f.      kompetisi ini terbuka untuk umum berusia 17-30 tahun.***
 
note:
(*) Tiga tulisan terbaik dipilih oleh dewan juri dari Mongabay Indonesia
(**) Pemenang favorit dipilih berdasarkan 5 artikel favorit pilihan juri mongabay Indonesia yg akan dipost di Fanpage FB Mongabay Indonesia. Satu dari Lima tulisan dengan LIKE terbanyak akan menjadi juara favorit.
(***) Pemenang harus dapat membuktikan diri dengan identitas berlaku/KTP/SIM/Paspor saat hadiah akan dikirimkan atau hadiah menjadi batal
 
Pengumuman Pemenang: 7 Agustus 2013
 
Hadiah:
Juara 1= Rp 2.000.000
Juara 2= Rp 1.250.000
Juara 3= Rp 750.000
Juara Fav= Rp 750.000

Jakarta Bird Walk: 16 Birdwatchers Berburu Burung di Jakarta

Peserta Jakarta Bird Walk
Cibubur (6/7), enam belas pengamat burung alias birdwatchers, yakni dari KPB Nycticorax, KSHL Comata UI, Jakarta Birder, Transformasi Hijau (Trashi), bahkan Field Herping Indonesia (FHI) dan CMC Acropora ikut berpartisipasi dalam program bulanan yang sudah dicanangkan sejak 13 April 2013 oleh semua birdwatchers seantero Jakarta dan sekitarnya untuk melakukan pengamatan burung berjamaah di ruang terbuka hijau (RTH) kisaran Jakarta setiap bulannya dan perdana dimulai di hutan kota UI, Depok (4/5). Kali ketiga ini, edisi bulan Juli, Jakarta Bird Walk (JBW) dilaksanakan di arboretum Cibubur. Berbeda dengan sebulan lalu di hutan kota Srengseng (1/6), dengan 26 birdwatchers yang terdiri dari seperti yg disebutkan sebelumnya plus BBC UNAS, KPB Nectarinia UIN, Pengamat Burung Indonesia (PENGABDI), Jakarta Birdwatcher's Society (JBS), dan Indonesia Wildlife Photography teramati 27 spesies burung, sedangkan pada JBW bulan ini hanya teramati 22 spesies.

Untuk di dalam arboretumnya sendiri jumlah yang teramati sangatlah sedikit, dengan memperluas area pengamatan hingga ke bumi perkemahannya barulah didapat jumlah spesies burung sebanyak 21. Hal ini mungkin dikarenakan cuaca pengamatan yang cukup mendung saat itu dan kurangnya keheterogenan vegetasi di arboretum, sehingga burung-burung yang tinggal di sana hanyalah spesies-spesies tertentu yang memiliki cukup sumber makanan sesuai vegetasi di sana. Di luar arboretum, sepanjang jalur utama, dapat ditemui burung-burung kosmopolit seperti 1) Burung Gereja Eurasia (Passer montanus), 2) Kutilang (Pycnonotus aurigaster), 3) Walet Linchi (Collocalia linchi), dan 4) Tekukur Biasa (Pericrocotus cinnamomeus) karena area ini sudah ramai dengan pedagang makanan dan pengunjung yang tidak jarang membuang sisa makanannya.

Berikut spesies burung yang juga ditemui di kitaran Arboretum dan Bumi Perkemahan Cibubur:
5)Wiwik UncuingCuculus sepulcralis
6)Cabe JawaDicaeum trochileum
7)Cinenen JawaOrthotomus sepium
8)Cipoh KacatAegithina tiphia
9)Bondol JawaLonchura leucogastroides
10)Caladi TilikDendrocopos moluccensis
11)Caladi UlamDendrocopos macei
12)Kacamata BiasaZosterops palpebrosus 
13)Wiwik KelabuCacomantis merulinus
14)Kapinis RumahApus nipalensis 
15)Burung Madu KelapaAnthreptes malacensis 
16)Kekep BabiArtamus leucorynchus
17)Layang-layang BatuHirundo tahitica
18)Burung Madu SrigantiCinnyris jugularis
19)Cekakak SungaiTodirhamphus chloris 
20)Sepah KecilPericrocotus cinnamomeus
21)Srigunting / Kedasi ?Dicrurus sp. / Surniculus sp. ?
22)          Bondol Peking                        Lonchura punctulata

Cinenen Jawa Orthotomus sepium (Foto : Desi Ayu Triana)
Pengamatan diakhiri dengan berkumpulnya 3 kelompok besar pengamat yang tadinya berpencar untuk berdiskusi dan sharingcerita pengamatannya sekitar pukul 12 siang. Lucunya pas ditanya "jadi, apa burung of the day mu hari ini?" kak Derry dari FHI menjawab, "Burung Gereja!". Hahaha mungkin karena sangat minimnya perjumpaan dengan burung liar di kawasan Arboretum Cibubur ini. Ada lagi kata Sandy (Comata), "burung-burungnya pada ngumpet, susah, di atas-atas, cuma dapet audionya doang", dan benar, dia memperdengarkan suara burung yg direkam menggunakan hapenya. Setelah didengarkan, kak Khaleb (Jakarta Birder) dan kak Derry meyakini bahwa itu adalah suara Cinenen Jawa yg mana suaranya lebih panjang dan lama dibandingkan dengan Cinenen Pisang (O. sutorius) ataupun Kelabu (O. ruficeps). Tata (Trashi) menambahkan, "pengamatan burung sekalian pengamatan capung hehe", karena ternyata kelompoknya sekalian mengamati capung-capung yg ada. Ada lagi yg unik, Cheli (KPB Nycticorax) bilang dia dan kelompoknya dikomandani Hafi (KPB Nycticorax) memakan buah yg enak karena mengikuti monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang juga memakannya terlebih dahulu, buah itu berbentuk bulat tapi berwarna seperti jamblang - ungu kehitaman.

Meski hanya berenam belas, tapi ternyata JBW kali ini tetap berhasil, alhamdulillah! And next upJBW edisi bulan Agustus akan jatuh pada hari Sabtu (3/8) di Senayan, yuk ikutan, see ya! Siapapun boleh ikutan menikmati RTH yang masih Jakarta miliki dan mengenali burung-burung liar nan cantik yg mendiaminya, but dont forget to keep the beauty of nature, no littering, no wildlife trading! ;)

berbeda komunitas bukan berati tidak bisa bersatu kan? kami membentuk ekosistem bernama dunia burung! birdwacthers on a monthly birdwatching, Jakarta Bird Walk ^^

Penulis : Desi Ayu Triana (Eci)

Selasa, 09 Juli 2013

Ketagihan Trash Buster

Yup TRASH BUSTER kembali dilakukan pada 23 Juni lalu bersama gabungan komunitas-komunitas dan pastinya gak ketinggalan TRASHI :D. Ini TRASH BUSTER yg kesekian kalinya saya ikuti, saya selalu menyempatkan diri untuk ikut berpartisipasi dalam acara ini. Acara ini termasuk acara favorit saya, ya gak tau kenapa bisa seperti itu.

Oh iya, TRASH BUSTER kali ini lebih luas area pembersihannya dari pada yg sebelumnya. Sampah yang kita angkut seperti biasa, plastik, styrofoam, dan eceng gondok. Lokasi yang tadinya akan dilaksanakan di Hutan Lindung Angke Kapuk berpindah ke SMMA (Suaka Margasatwa Muara Angke). Acara ini acara yang saya nantikan karena saya sangat rindu akan suasana di SMMA yang karena kesibukan saya gak pernah bisa main ke sana lagi.

TRASH BUSTER dimulai pagi hari jam 7 dan selalu saja saya yang telat. Saya berangkat dari rumah bersama Hanan, Ida dan Laila. Awalnya kami ingin naik busway ke kota, ternyata busway pada hari itu beroperasi pukul 10.00. Waaah, sontak kami kaget, padahal kami semua sudah sampai di Blok M. Ya, pada hari itu jalan di Monas ditutup untuk peringatan ulang tahun Jakarta.

Bingunglah kami semua, tiba-tiba Ucup telepon “Di mana?“. Saya balas “Gak ada busway Cup, bingung naik apa, lu naik apa?“. Ucup jawab “Gua naik kereta. Ya udah coba tanya satpam aja di sana kalau gak salah ada metro ke kota“. Kamipun bertanya pada satpam di sana, tapi nihil kata pak satpam. “Udah gak ada metro lagi neng yang ke arah sana“. Hmm menyebalkan, tambah bingung lah, masa iya harus gak jadi ikut acara ini, pasti ada jalan kalau mau berbuat baik.

Dan kamipun berunding, pada akhirnya kami sepakat untuk naik kereta meskipun kami harus balik lagi ke kebayoran dari pada harus ke Pasar Minggu yang pastinya macet. Hal ini yg membuat kami kesiangan. Tapi ini semua tidak mematahkan semangat kami dalam mengikuti TRASH BUSTER. Sesampainya di stasiun kota saya dan teman-teman janjian untuk berangkat bareng ke SMMA bersama Ucup dan kak Seken.

Yaaa, karena ada kendala sampai di sana semua udah pada nyemplung ke lumpur dengan semangat mengangkat sampah yang ada. Kami tetap tidak mau ketinggalan nyemplung dan ikut bersemangat bersama kawan-kawan di sana. Selain orang dewasa, banyak juga anak-anak kecil ikut TRASH BUSTER. Ketika kami tiba di SMMA, mereka sedang asyik mendengarkan dongeng bersama kak Resha. Sementara kak Resha mendongeng, kami selesai mengangkut dan menimbang sampah. Seperti biasa, kami berkumpul bersama, untuk sharing antar komunitas agar silahturahmi dapat terjalin lebih erat lagi.

Selesai sharing semua komunitas tibalah saatnya memberitahukan hasil sampah yang telah diangkut. Sampah yang berhasil kita angkat sebanyak 1,46 ton. Itu semua menjadi kado pada hari ulang tahun Jakarta. Kenapa kita menganggap itu sebagai kado? Agar masyarakat semua sadar bahwa sampah yang mereka buang secara sembarangan merugikan lingkungan dan butuh bertahun-tahun untuk terurai bersama tanah. 

Oleh karena itu, agar kado ulang tahun Jakarta selanjutnya bukanlah sampah lagi, “MARI Kita mulai dari diri kita untuk tidak membuang sampah sembarangan. Bisa dilakukan dengan cara memisahkan sampah, mendaur ulangnya agar menjadi barang ekonomis. Selain itu juga mengajak generasi masa depan untuk bisa terus menjaga kelestarian alam sekitarnya dan tidak merasakan hancurnya lingkungan seperti sekarang ini “. (Ulfah Wulandari - TRASHI)

Sumber : https://www.facebook.com/notes/ulfah-wulandari/trash-buster-agaaaain-d/10151755798676468

Trash Buster : Wadah Silaturahmi Komunitas Jakarta

Aksi peserta setelah Trash Buster (Foto: @hendraaquan)
Trash Buster yang telah dilakukan pada tanggal 23 Juni lalu, tidak hanya memberi kesan bagi usaha kelompok masyarakat yang peduli terhadap keberadaan lahan basah Jakarta dengan melakukan aksi bersih sampah. Kampanye publik tersebut juga menjadi media berkumpulnya orang-orang yang tergabung dalam komunitas-komunitas dengan kegiatan yang berbeda-beda. 

Paling tidak enam komunitas yang terlibat dalam Trashbuster lalu melibatkan 120 peserta  mulai dari anak-anak hingga orang tua, laki-laki dan perempuan bahu membahu mengangkat sampah di Suaka Margasatwa Muara Angke dari pukul 08.30 hingga pukul 10.00. Para peserta bekerja dalam kelompok, saling membagi peran dan tidak ada yang saling mengandalkan.

Dalam aksi publik tersebut, tidak hanya orang lama atau orang baru yang ikut melakukan bersih sampah tapi juga orang yang sudah lama tidak muncul kemudian terlibat kembali juga ada dengan ceritanya masing-masing. Trash Buster menjadi momentum indah bagaimana sebuah kegiatan dapat direncanakan dan dikerjakan oleh banyak komunitas.

Kegaitan yang diharapkan menjadi kegiatan rutin sebagai pengingat akan kondisi lingkungan Jakarta ini juga menjadi wadah berkumpulnya komunitas-komunitas yang selama ini terserak di Jakarta yang banyak melakukan kegiatan  beragam namun memiliki harapan yang sama. Sampai bertemu di Trash Buster selanjutnya. (Edy Sutrisno - TRASHI)