Waktu sudah menunjukkan pukul Sembilan
malam, pak darwani masih semangat memberikan contoh cara membuat wadah yang
dibuat dari anyaman lidi nipah kepada beberapa ibu-ibu yang juga dengan serius
melihat dan mencontoh apa yang dilakukan oleh bapak yang berasal dari Kabupaten
Kayong Utara-salah satu kabupaten di Kalimantan Barat itu.
Ini merupakan rangkaian pertemuan
3 hari sejak hari kamis (21/08/14) yang diselenggarakan oleh Craft Kalimantan,
sebuah jaringan yang menginisiasi suatu wadah berkumpulnya pengrajin-pengrajin
sepulau Kalimantan. Selama 3 hari di Toho tersebut, para pengrajin saling
belajar dan saling curhat mengenai perkembangan yang ada di daeerah
masing-masing.
Saat ini ada 6 lembaga yang
menjadi anggota Craft Kalimantan, dimana setiap lembaga memfasilitasi jenis
kerajinan yang berbeda-beda disesuiakan dengan ciri khas dan budaya daerah
tersebut. Dalam pertemuan yang rutin
diselenggarakan sekali dalam setahun tersebut, Craft Kalimantan berusaha
mempertemukan para pengrajin dengan latar belakang dan keahlian yang
berbeda-beda sehingga dapat terjalin dan tercipta suatu kerjasama diantara
mereka.
Berdiskusi tentang masa depan kerajinan Kalimantan |
Hasil karya satu malam |
Kerajinan tangan merupakan salah satu alternatif pemanfaatan hasil hutan bukan kayu yang dilakukan oleh masyarakat yang dapat berperan dalam menjaga kelestarian alam disamping juga menjaga kelestarian tradisi khususnya
dalam kerajinan tangan. (Edy Sutrisno)