Kamis, 28 Juli 2011

bersihkan Mangrove, Bersihkan Hati

Transformasi Hijau kembali mengadakan TRASH BUSTER alias Aksi Bersih Sampah Hutan Mangrove Jakarta dan kami mengundang teman-teman untuk bergabung bersama dalam aksi ini.

Kapan?
Minggu, 31 Juli 201, pukul 08.00 - 12.00 WIB

Di mana?
Lokasi aksi bersih sampah akan diadakan di Hutan Lindung Angke, (Komplek Mediterania, Jl. Pantai Indah Utara 2, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara) dan Hutan Ekowisata Angke atau juga dikenal dengan Hutan Ekowisata tol sedyatmo (Transformasi Hijau (TRASHI), sebuah komunitas pendidikan lingkungan hidup Jakarta kembali mengadakan TRASH BUSTER alias Aksi Bersih Sampah Hutan Mangrove Jakarta dan kami mengundang teman-teman untuk bergabung bersama dalam aksi ini.

Kapan?
Minggu, 31 Juli 201, pukul 08.00 - 12.00 WIB

Di mana?
Lokasi aksi bersih sampah akan diadakan di Hutan Lindung Angke, (Komplek Mediterania, Jl. Pantai Indah Utara 2, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara) dan Hutan Ekowisata Angke atau juga dikenal dengan Hutan Ekowisata tol sedyatmo (Jl. Mandara Permai 7, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara)


Agenda kegiatan

07.00 - 08.00
Peserta berkumpul di meeting point, registrasi, dan mobilisasi peserta menuju Hutan Lindung

08.00 - 11.00
Aksi bersih sampah di Hutan Lindung

11.00 - 11.30
Penghitungan hasil bersih sampah dan mobilisasi peserta menuju Hutan Ekowisata

11.30 - 12.00
Pengumuman hasil bersih sampah, ramah tamah, dan hiburan

12.00 - penutup

Meeting point
Peserta berkumpul di halaman Pizza Hut (seberang gerbang komplek perumahan Pantai Indah Kapuk) pada pukul 07.00 - 08.00 WIB. Panitia akan menyediakan transportasi menuju Hutan Lindung Angke dari lokasi meeting point sd. pukul 08.00 WIB. Selepas jam tersebut peserta bisa langsung menuju lokasi.

Peta menuju hutan lindung angke



Yang Perlu Dibawa
1. Alas kaki yang nyaman untuk masuk lumpur. Tidak disarankan mengenakan sandal jepit
2. Pakaian ganti
3. Minuman botol. Kami akan siapkan air minum isi ulang.
4. Makanan ringan. Jangan membawa kemasan styrofoam. Sebaiknya gunakan kemasan yang minim plastik. Lebih baik jika membawa dalam wadah makanan.

dress code peserta: pakaian warna kuning

Informasi Lebih Lanjut

Ichay - 0857 1813 1284
Suhud - 0812 1924 4313

Undangan ini bisa disebarkan ke jejaring teman-teman sekalian.
YUk bersihkan mangrove dan bersihkan hati.. :D

Senin, 25 Juli 2011

Catatan Perjalanan "Young Birdwatchers to Birding Competition"

"... TN Baluran tanggal 13-17 Juli 2011 akan ditutup sehubungan dengan kegiatan 2nd Annual Birding Competition.."
 
Kurang lebih begitulah pengumuman di selembar kertas putih yang ditempel di kaca pos penjaga pintu masuk Taman Nasional.
 
Kertas pengumuman itu seolah menyambut kedatangan kami meskipun ukurannya tak sebesar baliho kegiatan atau spanduk yang terpasang di gerbang.
 
Sesuai dengan namanya, kegiatan ini merupakan ajang kompetisi pengamatan burung kali kedua yang diadakan oleh pihak TN Baluran dan kali ini didukung oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) sekaligus meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kawasan taman nasional.

Sebanyak 68 tim pengamat burung yang berasal dari Jawa-Bali datang berbondong-bondong untuk mengikuti kompetisi ini. Berbeda dari tahun sebelumnya , selain pengamatan burung juga ada beberapa lomba yang lain, yaitu:
  1. Lomba Fotografi
  2. Kuis
  3. Cerdas cermat
  4. Dan lomba penggembira seperti lomba bongkar pasang tenda
Lomba fotografi, kuis, dan cerdas cermat juga merupakan bagian dari penilaian lomba pengamatan burung.

Tak seperti kebanyakan tim peserta lainnya yang didominasi oleh kelompok mahasiswa, tim kami lebih beragam, terdiri dari Teens Go Green 1 (Ady, Najib, Irul), Teens Go Green 2 (Khaleb, Tata, Ilham), dan Transformasi Hijau (Putri, Ai, Aggi) serta satu additional player, yaitu Bayin.
Ketiga tim kami tersebut merupakan gabungan dari Teens Go Green, Jakarta Birdwatcher Sociey/Jakarta Birder, dan Transformasi Hijau. Bahkan Najib (15) dan Tata (15) adalah peserta termuda di ajang kompetisi ini. Selain dari negeri sendiri, kompetisi ini juga diikuti oleh dua warga negara dari Republik Ceko.

Setelah melakukan registrasi ulang, kamipun 'diberangkatkan' menuju kawasan TN bersama tim peserta lainnya dengan menggunakan kendaraan khusus, yaitu truk pasir.

Untuk menuju Bekol dari kantor TN (Batangan) kami harus menempuh jarak kurang lebih 12 km. Udara baluran yang panas dan kering tiada hentinya menerpa kami yang berdiri dan bergoyang-goyang di atas truk.

Setelah hampir 30 menit melewati hutan evergreen dan disambut oleh sekawanan monyet ekor panjang serta sekawanan kupu-kupu, hamparan savana pun muncul di sisi sebelah kanan kami. Begitu luas, begitu kering.. 

Dan seketika, mungkin pikiran kami semua pada saat itu sama-sama langsung membayangkan Afrika. Ya, Baluran memang benar-benar 'Afrika' Indonesia.

Karena acara pembukaan dimulai pukul 7 malam, kami masih punya cukup banyak waktu untuk 'mencicipi' Baluran. Setelah tenda kami berhasil berdiri dan mengisi perut dengan santap siang hasil dari dapur kecil kami, kamipun beranjak menuju savana untuk melakukan sedikit pemanasan sebelum lomba dimulai esok pagi. Hmm, mungkin tidak cocok kalau disebut pemanasan karena sinar matahari Baluran yang terik sudah cukup membuat kami 'terbakar'sejak kedatangan kami disana.

Savana merupakan jenis vegetasi yang dominan di Baluran dan Rusa adalah satwa yang paling mudah ditemukan di savana. Dari savana (bekol) kami lalu menuju bama yang jaraknya hanya 3 km.

Sepanjang perjalanan, beberapa jenis burung pun menampakkan diri seperti Pelatuk Sayap Merah, Jalak Putih, Takur Ungkut-ungkut, dan Kangkareng Perut Putih. Burung Kangkareng merupakan burung yang paling banyak muncul, ada sekitar 14 ekor yang terbang dan bertengger di hadapan kami. Sehingga tentu saja, merekalah yang paling banyak terabadikan oleh kamera.


Dan Kompetisipun dimulai

Kamis, 14 Juli 2011, tepat pukul 06.30 WIB ketika ayam hutan hijau ramai berkokok, semua peserta lomba diberangkatkan secara simbolis. Dan ketiga tim kamipun berpencar karena terdapat beberapa rute yang bisa kami pilih.
Jumlah jenis burung yang kami temukan di hari pertama lomba adalah 21 jenis (Trashi), 21 jenis (TGG 1), dan 33 jenis (TGG 2).

Hari pertama kompetisi ditutup dengan kuis yang diadakan di malam harinya. Pertanyaan kuis seputar tebak gambar dan suara burung.

Keesokan paginya (sangat pagi) diawali dengan berangkatnya tim fotografer dari masing-masing kelompok kami, yaitu Ai, Khaleb, dan Ady untuk berburu foto di savana. Agar tidak mengganggu satwa, mereka berkamuflase di antara semak-semak savana. Kurang lebih beginilah penampilannnya..

Berbeda dengan hari pertama, di hari kedua ini tim saya (Trashi) dan TGG 1 memilih untuk menuju jalur Evergreen , sedangkan TGG 2 menuju ke jalur Bama sekali lagi.

Di hari kedua, kami (Trashi) hanya menemukan 5 jenis burung sedangkan TGG 1&2 masing-masing 10 dan 13 jenis. Sehingga apabila digabung, jumlah jenis burung yang berhasil kami amati adalah 26 jenis (Trashi), 31 jenis (TGG 1), 46 jenis (TGG 2).

Hari kedua kompetisi ditutup dengan acara cerdas cermat. Mirip dengan kuis pada malam sebelumnya, namun pertanyaannya tidak hanya seputar burung melainkan juga pengetahuan umum.

Setelah dua hari berkompetisi buat 'ngamatin' burung, keesokan harinya kami semua disuguhi dengan acara sarasehan menarik seputar fotografi yang menghadirkan langsung fotografer satwa ternama, yaitu Riza Marlon (akrab disapa Bang Caca) yang juga merupakan salah satu juri dalam kegiatan ini.

Malam harinya, setelah Bang Caca melanjutkan sesi presentasi fotografinya. Diumumkan empat foto yang berhak menyandang Foto Terbaik, dan syukurlah.. Foto Ady Kristanto dari tim TGG 1 berhasil menjadi salah satunya. Horee.. :D

Ternyata kegembiraan kami (saya, mbak Ai, dan mbak Aggi terutama) harus ditambah ketika si MC mengumumkan tim dengan nilai cerdas cermat tertinggi terpaksa jatuh di tangan tim kami..

Yeay!!! Horeeee.. :D

Acara penutupan dan pengumuman pemenang lomba dilakukan pada hari Minggu, 17 Juli keesokan harinya dengan dihadiri oleh beberapa pejabat seperti Bupati Situbondo, Wakil DPRD Situbondo, dll.

Pengumuman pemenang lomba merupakan saat yang paling ditunggu di hari Minggu siang itu, dan inilah para pemenang lomba:
  1. Juara 1 – Tim Pecuk ITS
  2. Juara 2 – Tim Alsoneta Jogja
  3. Juara 3 – Tim Pecuk ITS
Selamat buat para pemenang..!!

Di akhir acara, Najib Rifai (TGG) sebagai peserta termuda, menyampaikan pidato yang berisikan pesan dan kesan selama mengikuti kegiatan 2nd Annual Birding Competition dihadapan semua peserta dan undangan yang hadir.

Dan ".. Tetap bersemangat dan Terus Berkeringat!!!" itulah kalimat penutup pidato Najib yang disampaikan dengan lantang sehingga berhasil terus diingat dan terngiang oleh semua yang hadir pada saat itu.

(Putri Ayusha)

Foto: Ady Kristanto, Khaleb Yordan, Ilham Khoiri
Juga dimuat di
http://teensgogreenjkt.blogspot.com/2011/07/catatan-perjalanan-young-birdwatchers.html

Kamis, 07 Juli 2011

Young Birdwatchers To Birding Competition

Young Birdwatchers To Birding Competition
Berlomba-lomba mengintip burung di padang savana


3 tim pengamat burung muda (3 orang/tim) yang terdiri dari perwakilan Transformasi Hijau (TRASHI), Teens Go Green (TGG), dan Jakarta Birdwatcher Society (JBS) akan mengikuti lomba pengamatan burung, 2nd Annual Baluran-PLN Birding Competition, 2011 di Taman Nasional Baluran, Jatim pada 13-17 Juli 2011 mendatang.

Kompetisi tingkat nasional ini, akan diikuti oleh kurang lebih 80 tim (kurang lebih 250 orang) pengamat burung (birdwatcher) dari seluruh nusantara.

Afrika di timur pulau Jawa


Photo by: http://indonesia-guidebook.blogspot.com/


Taman Nasional Baluran terletak di sebelah utara kota Banyuwangi tepatnya di Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur.

Taman Nasional ini juga sering disebut 'Afrika' Indonesia karena didominasi oleh vegetasi savana. Keanekaragaman hayati yang terdapat di dalam kawasan ini cukup tinggi, setidaknya terdapat sekitar 444 jenis tumbuhan, 26 jenis mamalia, dan 155 jenis burung termasuk diantaranya adalah burung yang statusnya dilindungi, yaitu burung merak (Pavo muticus), ayam hutan merah (Gallus gallus), kangkareng (Anthracoceros convecus), rangkong badak (Buceros rhinoceros), dan bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus).

Partisipasi TRASHI, TGG, dan JBS pada kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan pendidikan lingkungan. Jadi selain berkompetisi, juga akan belajar tentang keanekaragaman hayati di TN. Baluran, khususnya burung.

Tentunya hal ini akan makin memperkaya wawasan dan meningkatkan kemampuan peserta dalam pengamatan burung yang selama ini rutin dilakukan di beberapa Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta.

Jadi tunggu cerita kami selanjutnya.. :D
(Putri Ayusha)

Selasa, 05 Juli 2011

Young Transformers berKreasi dengan Koran Bekas

Tunjukin kalo Kamu bisa Bikin-bikin!!! :)
foto by Julia Priscilla Dewi

********
S
enin pagi menjelang siang, 4 Juli 2011 Young Transformers berkreasi dengan koran bekas di Taman Ayodya (Barito, Blok M)

Ide awalnya karena lumayan banyak teman-teman yang meminta diajarkan me
mbuat keranjang dari koran bekas ini. Dan teman-teman Young Transformers yang masih liburan akan berkumpul untuk sharing data, maka skalian kita buat workshop Yuk Bikin-Bikin ini. Padahal Ilmu ini di dapat dari sebuah pameran lingkungan, Bulan Juni kemaren plus dari buku Aneka Hobby Rumah Tangga yang usang di lapak buku bekas stasiun Pasar Minggu plus beberapa kali percobaan membuatnya. Ternyata teman-teman sudah pernah membuat macam-macam kerajinan tangan, ada yang sudah membuat anyaman koran yang ditempel di kerdus, ada yang membuat kreasi dari bubur koran/ kertas. Jadi bukan sekali ini saja mereka berkreasi.... kalau gitu akan lebih mudah bukan...

Pertama-tama, setelah alat dan bahan terkumpul kita belajar membuat gulungan kertasnya dulu. Setelah terkumpul sekitar 30 - 40 buah baru kita membuat keranjangnya.

Pada kesempatan ini, teman-teman memilih membuat keranjang yang bulat tetapi tidak lebar (seperti tempat pensil)

Mulai deh menganyamnya...Asik banget, sampai-sampai enggan meninggalkan tempat dan makan siang ditunda karena keranjangnya belum selesai (yang ini jangan ditiru ya...) Nanti dirumah dilanjutkan lagi ya...


Kalau mau melihat alat, bahan dan cara membuatnya bisa lihat http://bikinanjari.blogspot.com/2011/06/yuk-kita-bikin-bikin-keranjang-kertas.html

Jika kamu/ komunitasmu ingin belajar bersama, kontak saja Transformasi Hijau ya...
*************************************************************************************

Senin, 04 Juli 2011

Info: Volunteer Festival Indonesian Youth Conference 2011

Bagi teman-teman yang berminat untuk mengisi waktu, berikut ada informasi menarik dari WiserEarth Indonesia. Sabtu 16 Juli mendatang (di Jakarta) akan diadakan Festival Indonesian Youth Conference 2011 (http://indonesianyouthconference.org/program/festival/2011/) dan WiserEarth Indonesia berencana untuk berpartisipasi di bagian Expo.

WiserEarth Indonesia saat ini sedang mencari 8 orang volunteer untuk membantu partisipasi di Festival IYC 2011 ini. Jikalau ada teman yang berminat, atau punya kenalan yang mungkin berminat, terutama yang duduk di bangku SMA dan kuliahan, silahkan lihat info selengkapnya di http://www.wiserearth.org/job/view/496cd238e3e490cb279963ed996b652c

Sabtu, 02 Juli 2011

Ubah dunia dengan jarimu: Sosial Media untuk Kampanye Lingkungan

Prashanta berbagi pengalaman kampanye di Nepal
Selasa, 30 Juni 2011. Sosial media merupakan salah satu fenomena menarik yang sedang digandrungi banyak orang saat ini, baik remaja maupun orang tua. Penggunaan sosial media selain untuk jaringan pertemanan atau jual beli online ternyata bisa digunakan untuk berkampanye. Kampanye melalui sosial media merupakan hal yang unik dan menarik, karena bisa dilakukan dari rumah atau warnet.

Melihat potensi sosial media dalam kampanye lingkungan, Yayasan KEHATI melakukan diskusi terbatas antar komunitas yang dilangsungkan di kantor KEHATI pada selasa (30/06) lalu. Peserta yang terlibat dalam diskusi ini berasal dari Transformasi Hijau, staff KEHATI, Teens Go Green dan WiserEarth. Diskusi ini menarik, karena narasumbernya adalah 2 orang mahasiswa S2 yang saat ini sedang magang di Indonesia. Tentunya, mereka sudah berpengalaman dengan kampanye lingkungan dan pemanfaatan sosial media. 


Narasumber pertama adalah Prashanta Khanal, berasal dari Nepal. Prashanta adalah mahasiswa magang di LSM Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB). Di sesi pertama ini, Prashanta berbagi tentang How to Build A Campaign. Keterlibatan dia di Clean Air Initiative for Asia Cities dan juga Asia Nepalese Youth Climate Action membuat presentasinya menarik untuk diikuti.

"To make a good campaign, you have to have enough data. So do research, research and research" jelas Prashanta. Sebuah kampanye tanpa didukung data yang kuat seperti gajah tanpa gading. Tidak akan memberikan dampak yang maksimal. Agar kelompok sasaran kampanye mengerti pesan yang disampaikan, gunakan bahasa yang sederhana dan mudah ditangkap orang, dan juga harus menarik perhatian (eye catching) tambah Prashanta.

Presentasi kedua dilanjutkan oleh Nithin Coca, seorang mahasiswa magang di Yayasan KEHATI. Nithin berasal dari Universitas Columbia, Amerika. Pengalamannya selama bekerja dengan Sierra Club dan penggunaan sosial media untuk menyampaikan isu lingkungan sangat menarik.


Dalam presentasinya, Nithin mengambil judul Social Media for a Good Cause. Dia memberikan contoh penggunaan twitter ketika Obama berkampanye menjadi presiden Amerika. Dukungan warga sangat besar pada Obama, karena penggunaan media sosial tersebut. "Amerika, sebagai pengguna internet yang cukup tinggi bisa mempengaruhi kebijakan pemerintah. Sebagai contoh, warga kota Atlanta pernah menolak pembangunan jalan layang yang akan menembus hutan lindung kota mereka. Melalui kampanye yang gencar dengan memanfaatkan jejaring sosial media, akhirnya jalan itu tidak jadi dibangun" jelas Nithin. 

Melihat pengalaman di Amerika, ternyata pengaruh sosial media saat ini sangat besar dalam mengubah kebijakan pemerintah. Tingginya pengguna internet di Indonesia, bisa menjadi peluang besar melakukan kampanye perbaikan lingkungan melalui sosial media tambahnya. Beberapa orang dan lembaga sosial pernah memanfaatkan kebebasan akses internet saat ini. Prashanta berbagi pengalamannya ketika mendapat bantuan panduan pembuatan kampanye lingkungan di Nepal. Ada sebuah lembaga, 10 tactics, yang memfokuskan kegiatannya pada pengembangan kampanye kreatif. 10 tactics (www.informationactivism.org) menyediakan berbagai panduan pembuatan kampanye yang menarik. Uniknya mereka menyediakan semua bahan pelatihan itu secara cuma-cuma.


Mengambil pelajaran dari komunitas di Amerika dan Nepal, kalau teman-teman pusing mau update status apa, mulailah menulis tentang kampanye lingkungan di sekitarmu. Suarakan ide pelestarian lingkungan melalui statusmu. Ubah dunia dengan jarimu. (Hendra Aquan - Funraiser TRASHI)

Kali Pesanggrahan Tercemar: Hadiah Ulang Tahun 484 Jakarta

Sabtu, 25 Juni 2011. “Menjaga kelestarian lingkungan Jakarta adalah harga mati!”, demikian kira-kira pesan yang ingin disampaikan oleh Penny Susanti, kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta saat memberikan sambutan dalam pembukaan Green Festival.

Sebagai wujud konsistensi terhadap kegiatan pendidikan lingkungan, Trashi turut berperan dalam kegiatan Green festival yang diselenggarakan oleh Green Radio dan HSBC di tepi sungai Pesanggrahan pada tanggal 25 Juni 2011 lalu.   Green Festival yang diadakan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dalam memperingati hari lingkungan sekaligus merayakan hari ulang tahun DKI Jakarta ke 484. Kegiatan Water Warrior yang sudah berjalan pada tanggal 5 dan 11 Juni lalu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan tersebut yang melibatkan belasan siswa SMA dan SMP di Jakarta.

Festival tersebut dikemas dalam nuansa Betawi, lengkap dengan ondel-ondel dan sado. Ada dodol betawi dan acara palang pintu sebagai pembuka.  Dipandu pembawa acara dari Green Radio, beberapa orang didaulat untuk memberikan sambutan, salah satunya adalah Babeh Iding, yang sudah dikenal sebagai pendekar lingkungan Jakarta.

Di tengah perayaan Green Festival tersebut, Anjar Titoyo memberikan demonstrasi singkat cara penggunaan alat dan bahan dalam analisis kualitas air Kali Pesanggrahan. Pengunjung yang hadir nampak antusias mendengar penjelasan yang diberikan.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Trashi, Sarie Wahyuni menyerahkan laporan hasil kegiatan pengamatan kualitas air Kali Pesanggrahan yang dilakukan oleh Water Warrior. Laporan tersebut menyimpulkan bahwa Kali Pesanggrahan sudah tercemar.  Selanjutnya, hasil penelitian Water Warrior tersebut diserahkan kepada perwakilan dari HSBC, Pemda DKI dan Kementerian Lingkungan Hidup. Dari hasil analisa sampel tersebut, diharapkan ada tindak lanjut pemerintah dan lembaga terkait untuk mengembalikan kualitas air Kali Pesanggrahan seperti yang sudah ditetapkan oleh peraturan pemerintah. (Edy Sutrisno - TRASHI)

Jumat, 01 Juli 2011

Full Surprise di Launching Tahun Kunjungan Wisata Ciliwung 2011


Awal Juni yang lalu aku untuk pertama kalinya beserta kakak2 perwakilan dari Transformasi Hijau berkumpul di sebuah tempat yang sangat familiar ketika di dengar karena reputasinya namun sangat terasa asing dan janggal untuk dikunjungi. Kami diundang oleh Komunitas Ciliwung Condet untuk mengikuti sebuah event yang menurut aku dan kakak2 TRASHI cukup aneh namun unik karena aku dan teman2 yang lainya diundang untuk menghadiri dan berpartisipasi dalam acara "Launching Tahun Kunjungan Wisata Ciliwung 2011", WaOOw kebayang doonk selintas pasti kalian berpikir kita akan berwisata  di sungai ciliwung yang kotor, bau, penuh dengan sampah, enggak terawat, dsb. Hmmm... pasti kebanyakan dari kalian ogah banget kan????

Namun dikarenakan aku dan kakak2 TRASHI dan juga teman2 dari komunitas lainya penasaran dan sebelum hari H pun beberapa dari teman2 komunitas telah datang dan juga merapatkan kegiatan yang akan berlangsung pada 5 Juni 2011 lalu, maka kami pun dengan senang hati menyambut undangan yang mereka sebar melalui jejaring sosial itu, Lokasi tempat berlangsungnya kegiatan Launching Tahun Kunjungan Wisata Ciliwung tersebut ternyata cukup strategis walau jauh sebelum kegiatan tersebut berlangsung aku menyempatkan diri untuk melakukan survei, namun karena aku tidak mengikuti petunjuk yang mereka berikan alhasil aku nyasar deh, hihihii ;p

But no problemo lah, buktinya pas hari H'nya aku sampai juga di tempat tujuan yaitu di Komunitas Ciliwung Condet Base Camp na Bang Kodir dkk, yang terletak di Komunitas Ciliwung Condet Balekambang, Pangkalan Bambu, Condet Jakarta Timur. Sesampainya aku disana ternyata kondisi dimana acara peresmian itu berlangsung diluar dugaanku, ternyata kondisinya sangatlah asri, banyak ditumbuhi pepohonan, seperti pohon salak dll, lingkungannya pun terlihat cukup bersih dan udaranya segar dan disana aku melihat sudah banyak komunitas yang datang diantaranya yaitu teman2 dari Trem Kota padahal mereka aku yang undang namun mereka justru sampai lebih dahulu dari pada aku hehe.. aku jadi malu dan gak enak sama mereka. Maaf ya teman2 Trem ;p

Beranjak dari meja registrasi aku menuruni anak tangga yang sepertinya aku pikir terbentuk alami oleh alam namun entahlah aku gak sempat bertanya, Lanjut setelah sampai dibawah aku semakin takjub karena dibawah sudah banyak sekali yang datang. Ternyata berbagai Komunitas Hijau sudah datang lebih awal dari aku disana. Diantaranya adalah, Pihak penyelenggara sendiri yaitu Komunitas Ciliwung Condet, Komunitas Ciliwung di seluruh Jakarta dan Bogor, Trem Kota, Teens Go Green, Transformasi Hijau, Green Camp, Rumah Pohon Activity, Rumah Baca Zhaffa, Lantan Bentala, Dongeng Kanvas, dll. Dan teman2 dari berbagai media pun ikut meliput disana diantaranya adalah Green Radio, DAAI TV, LintasCafe.com, KBR 68, dan masih banyak lagi.

Selama berlangsungnya acara Launching tersebut diisi oleh berbagai kegiatan yang edukatif dan tentunya sangat menarik, mulai dari Face Painting yang digawangi oleh teman2 dari Teens Go Green, kemudian ada Workshop daur ulang majalah bekas menjadi aneka gantungan kunci yang imut, susur sungai yang dilakukan oleh Komunitas Green Camp dan didokumentasikan oleh mahasiswa dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN), lalu juga ada Dongeng dari Kakak2 Dongeng Kanvas dan Dongeng Segar Rumah Baca Zhaffa, dan yang tak kalah serunya lagi adalah Berfoto Komitmen usai melakukan Face Painting semuanya disambut suka cita oleh adik2 kecil yang kebetulan datang kesana dan lama- kelamaan bertambah ramai oleh gelak- tawa mereka, mereka pun tak sungkan- sungkan mengikuti berbagai kegiatan yang digelar disana, aku saja sampai kelimpungan memfoto, ikut mencorat- coret muka mereka, dan membantu menggunting beberapa majalah bekas untuk dibuat sesuatu yang unik tapi sayangnya tak sempat terselesaikan karena tanpa diduga Ibu Tatiek Fauzi Bowo yang tak lain adalah istri dari Bapak Gubernur kita yaitu Fauzi Bowo datang dan ikut meresmikan acara Launching Tahun Kunjungan Wisata Ciliwung tersebut, dan tentunya aku tak mau kehilangan moment berharga doong untuk mendokumentasikan kedatangan beliau serta apa saja yang beliau lakukan disana.

 Ternyata beliau datang kesana dalam rangka mencanangkan GEMASH (Gerakan Masyarakat Peduli Sampah) yang mempunyai misi mejadikan sungai di jakarta lebih bersih, hijau dan asri. Disana beliau juga menanam bibit pohon salak dan ikut meresmikan Tahun Kunjungan Wisata Ciliwung 2011 di bantaran sungai tersebut.
Dan diakhir acara kami diajak makan bersama oleh Abang Jendral Sudirman Asun yang sebelumnya juga telah mengundang aku untuk datang ke acara launching tersebut. Kami disuguhi beraneka makanan khas betawi yang sudah jarang kami cicipi, diantaranya ada nasi tumpeng, dodol, geplak, asinan salak condet yang tak lain adalah maskot dari kota jakarta yang dan beraneka kuliner lain, tadinya sih aku mau bawa pulang tapi karena aku hanya membawa tas kecil jadi ku urungkan saja niatku itu ;p

Dan setelah pamitan untuk pulang kami pun diberikan cinderamata berupa bibit pohon mangga dan alpukat, dan lagi- lagi karena tasku tak memungkinkan jadi beberapa teman2 dari Teens Go Green yang membawa pulang. Hari itu benar2 penuh kejutan untukku, banyak pelajaran pula yang aku dapat disana, dan satu hal yang bisa aku ambil dari kegiatan Launching tersebut adalah "Jangan pernah takut untuk bermimpi, karena dari mimpi itulah semuanya akan terwujud menjadi sesuatu yang nyata" jadi, sukses ya buat mimpi besarmu teman2 dari Komunitas Ciliwung mari bersama wujudkan semuanya menjadi kenyataan dan mari jadikan Ciliwung kita bersama menjadi sungai yang bersih, indah, terawat dan siapa tau bisa menyaingi keindahan wisata gondola di venesia ya gak hohoho :) (Bismillah semoga menjadi nyata ya Allah ^_^b) (Juliana Priscilla Dewi - Volunteer TRASHI)

Berikut ini adalah foto2nya :