Jumat, 10 Mei 2013

TRASHI dan Sulap Ciliwung : Cerita 2

Yusuf memberi penjelasan kepada pengunjung
di stand TRASHI di Greenovation UI

Penyelenggaraan Greenovation hari kedua, Faiz seorang pesulap kartu (Cardistry) ikut membantu menjaga stand. Bahkan tidak hanya berdua saja, kami jadinya bertiga dengan datangnya Adnan, seorang mahasiswa UI. Adnan ini adalah teman bermain sulap Faiz.

Di saat mereka berkumpul, maka bisa dipastikan trik permainan sulap pun akan mengalir dengan lancar dari tangan-tangan terampil mereka. Sementara itu, saya mengerjakan tugas, menerangkan tentang kegiatan TRASHI dan berbagi pengalaman tentang kegiatan lingkungan. Pada kesempatan ini, saya ikut mempromosikan kegiatan yang saat ini sedang dilakukan oleh TRASHI bekerjasama dengan PERTAMINA, yaitu twit dengan tagar #100jutapohon. 

Program twit #100jutapohon ini merupakan kegiatan lingkungan yang unik dan mudah diikuti. Setiap kita melakukan 2 twit dengan #100jutapohon, akan dikonversi menjadi 1 buah bibit tanaman. Mudah bukan? Program ini akan berjalan hingga Desember 2013. Jadi teman-teman yang mau ikutan go green via twitter jangan ragu untuk menggunakan #100jutapohon.

Permainan sulap yang seharusnya diadakan pukul 15.30 WIB dimajukan menjadi pukul 15.00 WIB karena gelagat langit yang mulai nampak mendung. Permainan sulap kali ini bercerita tentang perjalanan air Ciliwung yang dibawakan oleh Fajar Subyakto dan saya. Permainan ini ditampilkan dengan segelas air bening yang diumpamakan sebagai kondisi Ciliwung di masa lalu yang masih jernih belum tercemar. 

Air dalam gelas itu kemudian dimasukkan ke dalam koran. Secara misterius, tiba-tiba air menghilang. Koran adalah gambaran dari perjalanan waktu. Pada saat air dikeluarkan dari koran, air berubah sangat keruh seperti penampakan Ciliwung sekarang. Kondisi ini menggambarkan pencemaran yang terjadi selama berpuluh tahun di sepanjang aliran Ciliwung. Pencemaran ini mulai dari limbah rumah tangga, limbah pabrik hingga tumpukan sampah plastik dan styrofoam yang sangat mudah ditemui di sepanjang alirannya. Lalu kemudian, di tangan saya air itu disulap kembali jernih. 

Melalui sulap ini, pesan yang disampaikan bahwa kita mampu mengembalikan air Ciliwung dengan tangan kita asal kita ada komitmen dan mau melakukannya secara bersama. (Yusuf Garuda - Koordinator Volunteer TRASHI)

NB:
Tulisan ini diambil dari blog Facebook Yusuf Garuda: http://on.fb.me/133scQZ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar