Mendengar kata Ciliwung, selalu identik dengan sampah, sungai kotor, limbah, perumahan padat dan kumuh serta berbagai macam hal negatif lainnya. Namun, hal tersebut seolah bertolak belakang ketika Jejaring Komunitas Peduli Ciliwung menyambangi lokasi ini.
Nimbrung di Ciliwung kali ini mengangkat tema "Wiken Ceria." Jika di kegiatan sebelumnya identik dengan berbagai hal yang cukup serius. Nah, kali ini teman-teman Komunitas Ciliwung Bojonggede mengemasnya secara asyik dan menarik. Acara ini dikemas dengan konsep berlibur yang menyenangkan.
Dalam piknik seru ini, peserta diberi kesempatan hiking dengan medan yang cukup seru dengan naik turun bukit, menyebrang sungai serta menelusur kampung. Selain itu ada juga yang asyik berburu foto, tubing, mandi di sungai dan yang tak kalah asyiknya mencicipi masakan dari bambu "Sayur Rebung."
Acara memang sengaja dibuat santai seperti layaknya orang berpiknik. Berwisata di Ciliwung, ternyata masih banyak diminati di samping godaan untuk berwiken di mall atau pusat hiburan perkotaan lainnya. Sekitar 60 orang ikut berwisata asyik ini. Selain Komunitas Peduli Ciliwung, piknik ini ikut dihadiri oleh BPLHD DKI Jakarta, Faisal Basri (calon Gubernur DKI), tim Metro TV, Palyja, warga Bojonggede dan warga Balekambang Condet. "Nimbrung di Ciliwung kali ini seperti berpiknik dengan keluarga besar" ujar Resha seorang pendongeng.
"Pengelolaan Ciliwung idealnya dilakukan tanpa mengenal wilayah administratif, melihat sungai sebagai satu kesatuan ekosistem hulu hilir, itu adalah cara pandang yang harus kita gunakan dalam program pengelolaan sungai secara terpadu" ujar Faisal Basri saat berdialog dengan komunitas Ciliwung serta warga Bojonggede.
Acara memang sengaja dibuat santai seperti layaknya orang berpiknik. Berwisata di Ciliwung, ternyata masih banyak diminati di samping godaan untuk berwiken di mall atau pusat hiburan perkotaan lainnya. Sekitar 60 orang ikut berwisata asyik ini. Selain Komunitas Peduli Ciliwung, piknik ini ikut dihadiri oleh BPLHD DKI Jakarta, Faisal Basri (calon Gubernur DKI), tim Metro TV, Palyja, warga Bojonggede dan warga Balekambang Condet. "Nimbrung di Ciliwung kali ini seperti berpiknik dengan keluarga besar" ujar Resha seorang pendongeng.
"Pengelolaan Ciliwung idealnya dilakukan tanpa mengenal wilayah administratif, melihat sungai sebagai satu kesatuan ekosistem hulu hilir, itu adalah cara pandang yang harus kita gunakan dalam program pengelolaan sungai secara terpadu" ujar Faisal Basri saat berdialog dengan komunitas Ciliwung serta warga Bojonggede.
Meskipun dalam rangka piknik, kolaborasi kegiatan antar komunitas tentu juga tetap jalan. Kata pepatah, sambil menyelam minum air. "Menindaklanjuti kegiatan ini, ke depannya Nimbrung di Ciliwung akan tetap dilanjutkan dengan mengundang warga perkotaan serta instansi pemerintah terkait untuk ikut terlibat secara aktif dalam usaha penyelamatan Ciliwung" tutup Henry Adam seorang penggiat Komunitas Ciliwung Bojonggede. (Hendra Aquan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar