Jumat, 10 Februari 2012

Jakarta Food Security Summit untuk Ketahanan Pangan Lokal yang Berkelanjutan

Menemukan tanaman padi yang sedang berbulir di tengah Kota Jakarta, hampir bisa dikatakan suatu hal yang tidak mungkin. Apa lagi hamparan padi ini berada di sebuah ruangan beserta tanaman jagung yang berbunga, hamparan buah-buahan dan sayur-sayuran lokal. Ternyata, bisa dilihat di sebuah pameran yang diselenggarakan oleh Kadin Pusat beserta Food Agriculture Organization (FAO) dan Kementerian Perekonomian RI, adalah Jakarta Food Security Summit 2012 : “Feed Indonesia, Feed The World” di Jakarta Convention Centre Hall A, 7-10 Februari 2012.  
Event ini dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan akan ditutup oleh Wakil Presiden RI. Kegiatan ini dirancang untuk mendorong terwujudnya ketahanan pangan skala nasional maupun global. Misi ini sejalan dengan program pemerintah untuk menggerakkan roda ekonomi yang tertuang dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). 
Untuk mencegah krisis pangan berlanjut, saat ini telah ada Road Map Ketahanan Pangan Nasional terkait komoditas unggulan pangan, di antaranya yaitu kelapa sawit, kakao, peternakan, makanan, dan minuman, pertanian pangan, serta perikanan. "Jika kita mampu menjawab seluruh tantangan yang ada dan mengurangi hambatan yang dihadapi, Indonesia berpotensi menjaring devisa minimum sebesar 101,5 miliar USD dalam kurun waktu 2010-2014," ujar Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Agribisnis, Pangan, dan Peternakan, Franky O. Widjaja.
Pada kesempaan itu, Franky juga menyebutkan bahwa KADIN akan meluncurkan Palapa Fund yaitu fasilitas pembiayaan awal untuk pengusaha agribisnis menengah agar dapat mencapai skala industri dan bisa memperoleh kredit perbankan bahkan memasuki pasar modal. "Saat ini sudah terhimpun komitmen dana dari anggota KADIN sebesar Rp 60 miliar dari Rp 150 miliar yang ditetapkan," katanya. (pikiran rakyat online)
 ************
Kunjungan saya kali ini, selain ingin tahu info-info mengenai ketahanan pangan Indonesia, juga karena undangan dari Yayasan Kehati yang mengisi stand pameran nomor 147.  Stan Yayasan KEHATI ini berisi kegiatan:
- Informasi program KEHATI (terutama program ekosistem agro – pangan)
- Display publikasi KEHATI dan produk mitra (Yogya, Sangihe, Aceh)
- Interaksi dengan pengunjung berupa kegiatan: 
  • Icip – icip : peserta bisa mencicipi produk olahan pangan lokal (Menu : Gula Kelapa, Kue olahan Buah Mangrove, Kamis Brownies Kukus Tepung Ubi Ungu; Jum'at Kue Tepung Pisang)
  • Memori Pangan Lokal : peserta diminta untuk menjawab pertanyaan “jika mendengar kata Pangan Lokal, apa yang ada di benak Anda?”. Jawaban pengunjung akan diposting di twitter dan facebook KEHATI 
  • Tebak Kehati : peserta diajak untuk ikut kuis tebak: Bumbu; Tepung dan Kacang dan koro-koroan.

 
Ini (nasi) jagung, rasanya tidak kalah dengan (nasi) beras
Banyak juga stand yang menyajikan info/ sample beras organik, beras hitam organik, beras merah organik, alternatif pengganti beras, umbi-umbian, yang masih belum dikenal di masyarakat awam. Pemanfaatan lahan bekas tambang, pemakaian pupuk yang aman, info mengenai jajanan sehat, dll. Oh ya, icip-icip produk bisa juga di Stand Nestle, Coklat Java , Kribo, Labeur Jahe, Susu Kedelai, Jajanan Ibu Popon dan masih banyak lagi... Mau makan, tidak usah takut karena cukup banyak pilihan makanan baik di gedung utama atau pun di farmer market.  Berikut ini oleh-oleh foto dari pameran tersebut : 

Ini tanaman lada putih, Lho!! Bisa ya, ditanam di pot..
Stand BPOM (sebelah stand Yayasan Kehati)
Stand yang menyediakan (nasi) jagung :)
******************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar