Kamis, 23 Februari 2012

Enaknya Jadi Kupu-kupu, Hidup untuk Makan dan Kawin


Kupu-kupu betina jenis Hypolimnas bolina


Siklus hidup kupu-kupu sangat singkat. Kupu-kupu memulai sejarah hidupnya dari sebuah telur yang menetas menjadi ulat, kemudian berpuasa menjadi kepompong hingga berubah menjadi sebuah kupu-kupu yang cantik. Sampai tahap inilah yang kemudian dikenal dengan istilah siklus metamorfosis sempurna. Tahap selanjutnya, kupu-kupu akan mencari pasangannya, kawin, bertelur dan mati. Sederhana dan menyenangkan bukan?

Kupu-kupu merupakan serangga yang tergolong ke dalam bangsa Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik'. Kata ini diambil dari bahasa latin, lepis yang berarti sisik dan pteron berarti sayap. Lepidoptera memiliki daerah penyebaran yang sangat luas, mulai dari hutan, padang rumput hingga daerah salju. Bahkan di daerah seperti rawa dan  daerah terbuka seperti perkotaan maupun pantai berpasir kita masih bisa bertemu mahluk ini. Lepidoptera merupakan salah satu ordo terbesar di dunia. Jumlahnya mencapai 165.000 jenis.

Sekilas kita akan dibuat bingung antara kupu-kupu dan ngengat. Apa perbedaan kupu-kupu dengan ngengat? Secara sederhana, kita bisa membedakan dari ciri fisiknya: 
  1. Kupu-kupu umumnya aktif di siang hari (diurnal). Sedangkan ngengat kebanyakan aktif di malam hari (nocturnal). 
  2. Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya. Sedangkan ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya.

Penyebutan kupu-kupu dengan ngengat terkadang masih disamakan. Sebagai contoh dalam pelajaran biologi tentang evolusi, pasti kita sering membaca pada zaman revolusi industri di Inggris terdapat 2 jenis kupu-kupu Biston betularia yang satu bersayap putih sedangkan yang satu bersayap hitam. 

Sebelum revolusi industri, populasi Biston betularia sayap putih sangat banyak. Namun karena revolusi industri yang terus menerus menyebabkan pencemaran udara selama bertahun-tahun, membuat batang pohon berwarna kehitaman. Akibatnya Biston betularia sayap putih yang dahulu bisa berkamuflase di batang pohon yang berwarna cerah, menjadi mudah terlihat dan menjadi santapan empuk pemangsa. Ini menyebabkan populasinya semakin berkurang dan digantikan Biston betularia sayap hitam yang dapat bersembunyi di batang-batang pohon berwarna gelap. Ini merupakan contoh sebuah seleksi alam. Tahukah Anda, apa yang salah dari informasi ini? Ternyata Biston betularia bukanlah kupu-kupu melainkan ngengat.

Indonesia memiliki keragaman jenis kupu-kupu yang cukup tinggi. Tidak kurang dari 2.000 jenis kupu-kupu hidup di negara kita. Jumlah tersebut hanya dapat disaingi oleh beberapa negara di Amerika Selatan. Di Jawa dan Bali saja lebih dari 600 spesies kupu-kupu telah terdata. Dan jumlah ini masih bisa semakin banyak, karena hingga saat ini penelitian tentang kupu-kupu di Indonesia masih sangat sedikit. Indonesia masih banyak memiliki pulau yang belum terjamah. Saat ini kita berlomba dengan laju kerusakan lingkungan yang semakin merata. Apakah kupu-kupu yang belum pernah ditemukan akan punah sebelum sempat kita dokumentasikan dan pelajari? (Ady Kristanto - Transformasi Hijau) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar